KONTEKS.CO.ID – Tesla PHK karyawan. Elon Musk meningkatkan skala PHK di China dengan lebih banyak PHK yang dimulai awal pekan ini.
Pemecatan itu merupakan kelanjutan dari PHK pada pertengahan April, kata Bloomberg dalam laporannya, mengutip Sabtu 11 Mei 2024.
Berdasarkan keterangan orang dalam perusahaan, langkah terbaru itu memengaruhi berbagai departemen di pabrik Tesla di Shanghai, China. Termasuk staf layanan pelanggan, insinyur, pekerja lini produksi dan tim logistik.
PHK yang Tesla lakukan bulan lalu berdampak lebih langsung pada perwakilan penjualan, kata laporan itu.
“Tidak jelas berapa banyak orang yang akan terkena dampaknya dan bagaimana dampaknya terhadap operasi Tesla di China,” kata Bloomberg.
Sebagian besar karyawan yang Elon Musk pecat di China akan mendapat kompensasi setara dengan gaji satu bulan untuk setiap tahun masa kerja. “Plus gaji tiga bulan,” kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut.
Beberapa karyawan manajer antar keluar dari tempat kerjanya. Sementara beberapa lainnya berangkat secara berkelompok dengan menggunakan shuttle bus, menurut Bloomberg.
Tesla PHK karyawan: Bos Lama Tom Zhu Balik Lagi ke China
Selain PHK yang sedang berlangsung, operasi Tesla di China akan menyaksikan kembalinya Tom Zhu, yang memimpin operasi pembuat kendaraan listrik tersebut di Asia-Pasifik dan memimpin masuknya Tesla ke China.
Zhu promosi menjadi wakil presiden senior otomotif pada April 2023. Ia mengawasi produksi global, penjualan, pengiriman, layanan, dan pabrik perusahaan di kantor pusat Tesla di Austin.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan kepada karyawannya dalam memo internal pada pertengahan bulan lalu, bahwa perusahaan akan memberhentikan lebih dari 10% tenaga kerja globalnya. Ini adalah respons terhadap penurunan penjualan dan perang harga kendaraan listrik yang semakin intensif.
“Hal ini akan memungkinkan kita menjadi ramping, inovatif, dan haus akan siklus fase pertumbuhan berikutnya,” kata Musk dalam memo tersebut.
Pada 31 Desember 2023, Tesla memiliki 140.473 karyawan di seluruh dunia. Perusahaan mempekerjakan sekitar 20.000 orang di China.
Tesla memiliki pabrik di Shanghai yang memproduksi sedan Model 3 dan crossover Model Y. Pabrik tersebut mengirimkan kendaraan ke konsumen lokal serta menjadi pusat ekspor Tesla.
Di sana, model Tesla tetap menjadi salah satu yang paling populer, terutama Model Y.
Namun produsen kendaraan listrik asal AS ini juga menghadapi semakin banyak saingan berat, situasi yang terperburuk oleh rendahnya sentimen konsumen. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"