KONTEKS.CO.ID – Tentara Jerman tewas saat berperang untuk Ukraina. Tuduhan itu Rusia sampaikan setelah mengklaim menemukan jasad 4 (empat) kru tank Leopard yang hancur.
Kementerian Pertahanan Jerman buru-buru membantah tuduhan mengejutkan yang disampaikan kantor berita Rusia, RIA Novosti, tersebut.
Tuduhan ini sangat mengejutkan. Anggota tentara Jerman –juga pasukan NATO– tertuduh mengambil bagian dalam operasi tempur melawan Rusia di Ukraina.
Menurut beberapa pengguna media sosial, perwira Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan tank Leopard yang terbantukan ke Ukraina dengan seluruh awak tentara Bundeswehr (tentara) Jerman di dalamnya.
“Rusia mengklaim telah menghadapi tentara Jerman yang bertempur di Ukraina. Apakah pasukan NATO sekarang terlibat dalam perang ini?” tanya salah satu pengguna X, mengutip Euro News.
Tampaknya tuduhan tersebut pertama kali situs Ria Novosti sampaikan pada 23 September 2023.
Sayangnya, informasi berasal dari satu sumber yakni seorang perwira Angkatan Darat Rusia. Bahkan mereka tidak menyebutkan nama sumber yang mengaku fasih berbahasa Jerman.
Perwira Rusia itu mengaku menemukan seorang mekanik sekarat di atas tank Leopard yang hancur. Kemudian menceritakan kepadanya bahwa kru yang tewas lainnya adalah bagian dari Bundeswehr (tentara Jerman).
Kabar ini tidak dapat terverifikasi secara independen. Ria Novosti sendiri terkenal sebagai media yang menyebarkan disinformasi pro-Kremlin.
Kementerian Pertahanan Bantah Tentara Jerman Tewas di Ukraina
Berbicara kepada Deutsche Welle, Kementerian Pertahanan Jerman membantah klaim tersebut. “Tidak ada awak tank Jerman di Ukraina,” tegas salah satu perwakilan resmi Kementerian.
Menurut situs mereka, Jerman mendukung Ukraina dengan memasok senjata dan peralatan dari stok Bundeswehr. Termasuk tank Leopard 2 sebagai salah satu kendaraan lapis baja paling modern di dunia.
Tentara Ukraina berlatih di Jerman selama beberapa bulan terakhir tentang cara melakukan manuver tank dan artileri lainnya. Namun pengiriman tersebut hanya mencakup tank dan perangkat keras militer, bukan awak Jerman.
Berlin dan mitra NATO-nya menghindari peran langsung dalam konflik tersebut. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"