KONTEKS.CO.ID – Prancis rusuh semakin menjadi. Rumah Wali Kota Pancis dibakar perusuh, akibatnya istri dan anak Wali Kota Vincent Jeanbrun terluka.
Penyerang dikabarkan mencoba membakar rumah wali kota Paris, Sabtu malam, ketika Prancis rusuh. Mereka menembakkan “roket” ke istri dan anak-anaknya yang melarikan diri.
Insiden tersebut menyebabkan keterkejutan yang meluas. Tindakan itu dinilai sebagai percobaan pembunuhan. Perdana Menteri Prancis, Elisabeth Borne, menggambarkannya sebagai hal yang tidak dapat ditoleransi.
Wali Kota Prancis, Vincent Jeanbrun, saat kejadian tidak ada di rumah. Kabarnya, istrinya mengalami patah kaki dan seorang anak juga terluka.
Prancis telah menyaksikan protes keras setelah oknum polisi membunuh seorang remaja pada hari Selasa lalu.
Sayangnya para tersangka dalam insiden di L’Haÿ-les-Roses, selatan Paris, ini belum teridentifikasi.
Jeanbrun mengatakan, dia berada di kantornya mengawasi situasi ketika serangan di rumahnya terjadi pada hari Sabtu 1 Juli 2023, pukul 01.30 waktu setempat.
“Para penyerang menggunakan mobil untuk menerobos gerbang rumah mereka sebelum membakar kendaraan sehingga kobaran api menyebar ke rumah,” kata Wali Kota Paris dalam sebuah pernyataan, dilansir BBC, Minggu 2 Juli 2023.
Kemudian ketika istrinya, Melanie Nowak, mencoba melarikan diri bersama anak-anaknya yang berusia lima dan tujuh tahun, mereka diserang dengan kembang api. Nona Nowak menderita patah kaki. Salah satu anak juga terluka.
“Upaya pembunuhan dari kepengecutan yang tak terkatakan. Sebuah garis telah dilewati,” kata Jeanbrun.
“Jika prioritas saya hari ini adalah mengurus keluarga, tekad saya untuk melindungi dan melayani Republik lebih besar dari sebelumnya,” tambahnya.
Wali Kota, dari Partai Les Republicains kanan-tengah, telah menerima dukungan luas dari seluruh spektrum politik Prancis.
Kantor Kejaksaan Umum juga telah memulai penyelidikan atas percobaan pembunuhan tersebut.
Serangan ke rumah Wali Kota Jeanbrun terjadi pada malam kelima protes keras di seluruh Prancis atas kematian Nahel M, 17, yang ditembak oleh polisi dari jarak dekat saat lalu lintas berhenti.
Sekitar 45.000 polisi dikerahkan di Prancis pada Sabtu untuk mengendalikan protes dan kementerian dalam negeri, mengatakan, Sabtu malam lebih tenang, dengan lebih sedikit penangkapan secara keseluruhan.
Namun ada lebih dari 700 penangkapan di seluruh negeri dan lebih dari 800 kebakaran disulut oleh perusuh sepanjang malam, kata para pejabat.
Sebelumnya, Jeanbrun telah mendesak Pemerintah Prancis untuk memberlakukan keadaan darurat sebagai tanggapan atas kerusuhan. Sejauh ini permintaan itu ditolak oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"