KONTEKS.CO.ID – Nusrat Choudhury, yang menghabiskan kariernya sebagai pengacara hak sipil, akan didaulat menjadi hakim federal Bangladesh-Amerika pertama.
Artinya, AS bakal memiliki hakim federal perempuan Bangladesh-Amerika pertama. Sekaligus Muslim pertama yang menjabat di posisi strategis tersebut setelah Senat mengonfirmasi Nusrat Choudhury pada Kamis 15 Mei 2023.
Presiden AS, Joe Biden, mencalonkan Choudhury, seorang pengacara hak sipil, ke Pengadilan Distrik AS untuk New York Timur pada bulan Januari. Lalu dia dikukuhkan ke posisi tetap dengan selisih tipis 50-49 suara.
Baru-baru ini, Choudhury yang juga Direktur Hukum untuk American Civil Liberties Union of Illinois, menurut bio online-nya, memiliki rekam jejak dalam memajukan reformasi peradilan pidana, hak-hak imigran, dan mengakses perawatan reproduksi.
Dia sebelumnya adalah Wakil Direktur Program Keadilan Rasial ACLU. “Selamat kepada Nusrat Choudhury, direktur hukum ACLU Illinois, atas konfirmasinya ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur New York,” cuit ACLU, Sabtu 17 Juni 2023.
“Nusrat adalah seorang pengacara hak-hak sipil perintis dan konfirmasinya akan menjadi aset bagi sistem hukum negara kita,” jelas ACLU.
Perjuangannya bukan tanpa hambatan. Banyak pihak yang menghalanginya.
Salah satunya Senator Joe Manchin, D-W.Va. Dia merilis pernyataan yang menentang pencalonan Choudhury atas dukungannya untuk reformasi peradilan pidana.
“Petugas penegak hukum di West Virginia dan di seluruh negeri melampaui panggilan tugas untuk melindungi komunitas kami, dan saya sangat berterima kasih atas layanan mereka,” bunyi pernyataannya.
“Beberapa pernyataan Choudhury sebelumnya mempertanyakannya kemampuan untuk tidak memihak terhadap pekerjaan penegak hukum kami yang berani,” tegasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"