KONTEKS.CO.ID – Postingan Elon Musk yang menyodorkan proposal perdamaian di Ukraina terus mendapatkan beragam tanggapan. Tidak hanya oleh netizen. Elit Ukraina pun merespon hal tersebut. Umumnya dengan nada miring.
Cuitan pendiri Tesla ini dianggap memecah dukungan warga Amerika dan Uni Eropa atas keberlangsungan perang Ukraina. Meski warga di kedua kawasan tersebut harus menanggung akibat berupa inflasi dan kenaikan harga energi dan makanan yang gila gilaan, demi elit politiknya yang mendukung kelangsungan perang di Ukraina.
Akun Twitter duta besar Ukraina untuk Federasi Jerman Andriy Yaroslavovych Melnyk merespon dengan komentar kasar yang tidak pantas dilakukan oleh seorang diplomat.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menulis di Twitter bahwa “Mereka yang mengusulkan Ukraina untuk menyerahkan rakyat dan tanahnya – mungkin tidak untuk melukai ego Putin yang terluka atau untuk menyelamatkan Ukraina dari penderitaan – harus berhenti menggunakan kata “perdamaian” sebagai eufemisme untuk ‘membiarkan Rusia membunuh dan memperkosa ribuan orang Ukraina yang tidak bersalah, dan merebut lebih banyak tanah.”
Bahkan presiden Zelenski pun turut memberikan komentar sebagai berikut dalam postingan twitternya di akunnya yang memiliki pengikut 6,6 juta. Pemimpin negara itu bertanya kepada 6,6 juta pengikutnya, versi miliarder mana yang mereka ‘lebih suka.
Musk, orang terkaya di dunia ini dalam postingannya menambahkan: “Ini sangat mungkin menjadi hasil pada akhirnya – hanya pertanyaan tentang berapa banyak yang mati sebelum itu.
“Juga perlu dicatat bahwa kemungkinan, meskipun tidak mungkin, hasil dari konflik ini adalah perang nuklir.”
Dia kemudian menambahkan: “Rusia melakukan mobilisasi parsial. Mereka melakukan mobilisasi perang penuh jika Krimea dalam bahaya. Kematian di kedua sisi akan menghancurkan. Rusia memiliki >3 kali populasi Ukraina, jadi kemenangan bagi Ukraina tidak mungkin terjadi dalam perang total. Jika Anda peduli dengan rakyat Ukraina, carilah perdamaian.” ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"