digital

LinkedIn Pecat 716 Karyawan yang Mengurus Lowongan Kerja

Selasa, 9 Mei 2023 | 15:28 WIB
LinkedIn memecat ratusan karyawannya. Foto: kingsiegel

KONTEKS.CO.ID - LinkedIn pecat karyawan. Platform jaringan profesional milik Microsoft, LinkedIn, akan memberhentikan atau PHK 716 karyawan, atau sekitar 3,5% dari stafnya.

Selain LinkedIn pecat karyawan, mereka juga memutuskan menutup aplikasi lowongan pekerjaan yang berfokus di China. Langkah itu dilakukan di tengah melemahnya prospek ekonomi global dan penurunan permintaan.

Jejaring sosial yang berfokus pada pekerjaan telah memberhentikan pekerja di departemen perekrutannya pada bulan Februari. Namun saat itu tidak jelas berapa banyak karyawan yang terkena dampak PHK terbaru.

Sebuah laporan Reuters mengatakan, LinkedIn, yang mempekerjakan sekitar 20.000 karyawan, telah mencatat pertumbuhan pendapatan setiap kuartal selama setahun terakhir.

Laporan tersebut menyebut, CEO Ryan Roslansky, dalam sebuah surat kepada karyawan, telah mengatakan, langkah untuk memangkas peran dalam tim penjualan, operasi, dan dukungan ditujukan untuk merampingkan operasi perusahaan. Ini juga guna menghilangkan lapisan untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat.

"Dengan pasar dan permintaan pelanggan yang lebih berfluktuasi, dan untuk melayani pasar yang sedang tumbuh dan berkembang secara lebih efektif, kami memperluas penggunaan vendor," tulisnya dalam email.

Sementara itu, platform tersebut mengatakan aplikasi pencarian kerjanya di China, yang disebut InCareers, akan dihapus pada 9 Agustus 2023. LinkedIn mengutip lingkungan yang "menantang" untuk perpindahan tersebut.

"Terlepas dari kemajuan awal kami, InCareer menghadapi persaingan yang ketat dan iklim ekonomi makro yang menantang, yang pada akhirnya membawa kami pada keputusan untuk menghentikan layanan," kata perusahaan kepada pengguna situs web.

Microsoft mengatakan, LinkedIn akan mempertahankan kehadirannya di China guna membantu perusahaan yang beroperasi di sana mempekerjakan dan melatih karyawan di luar negeri.

India Times menyebutkan, Linkedin telah bergabung dengan perusahaan teknologi besar dalam gelombang merumahkan pekerja, termasuk perusahaan induknya, Microsoft. Dalam enam bulan terakhir, lebih dari 270.000 pekerjaan teknologi secara global telah dihentikan, menurut Layoffs.fyi.

Sementara, pemilik Facebook, Meta Platforms, telah memecat 21.000 karyawan. Lalu induk Google, Alphabet, telah memberhentikan 12.000 karyawan.

Pada bulan Januari, Microsoft mengatakan akan memberhentikan sekitar 10.000 karyawan atau sekitar 5% dari tenaga kerja globalnya untuk menyelaraskan "struktur biaya" dengan pendapatan yang menurun.

CEO perusahaan, Satya Nadella, menulis dalam posting blog bahwa organisasi di setiap industri dan geografi sekarang "berhati-hati karena beberapa bagian dunia berada dalam resesi dan bagian lain mengantisipasinya". ***

Tags

Terkini