KONTEKS.CO.ID - Kapsul Soyuz yang akan membawa pulang kosmonot -panggilan astronot Rusia- mengalami kebocoran pada ruang pendinginnya.
Insinyur Rusia dan NASA menilai kebocoran pendingin kapsul Soyuz yang terjadi pada hari Kamis lalu saat berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) disebabkan oleh serangan mikrometeorit.
Gambar dramatis NASA TV menunjukkan partikel putih yang menyerupai kepingan salju mengalir keluar dari bagian belakang kapal luar angkasa Soyuz selama berjam-jam.
Kebocoran cairan pendingin memaksa pembatalan menit-menit terakhir perjalanan ruang angkasa oleh dua kosmonot Rusia pada hari Rabu. Ini berpotensi berdampak pada penerbangan kembali tiga awak ISS ke Bumi.
Perusahaan luar angkasa Rusia Roscosmos dan badan antariksa AS mengatakan, kebocoran pada pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 tidak menimbulkan bahaya bagi astronot dan kosmonot di ISS.
"Para awak di stasiun ruang angkasa aman, dan tidak berada dalam bahaya selama kebocoran itu terjadi," kata NASA.
Dikatakan tim darat sedang mengevaluasi dampak potensial terhadap integritas pesawat ruang angkasa Soyuz.
"NASA dan Roscosmos akan terus bekerja sama untuk menentukan tindakan selanjutnya," kata NASA, dilansir Science Alert, Sabtu, 17 Desember.
Kantor berita TASS mengutip Sergei Krikalev, mantan kosmonot yang mengepalai program penerbangan luar angkasa berawak untuk Roscosmos, mengatakan, kebocoran itu mungkin disebabkan oleh meteorit kecil yang menghantam Soyuz MS-22.
"Penyebab kebocoran mungkin mikrometeorit yang masuk ke radiator," kata TASS mengutip Krikalev. "Konsekuensi yang mungkin terjadi adalah perubahan suhu secara ekstrem."
“Tidak ada perubahan lain dalam parameter telemetri baik pesawat ruang angkasa Soyuz atau stasiun (ISS) di segmen Rusia atau Amerika yang terdeteksi,” kata Krikalev.
Penurunan Tekanan Cairan Pendingin
NASA menambahkan, kru di stasiun tersebut menyelesaikan operasi normal pada hari Kamis, termasuk mengonfigurasi alat sebelum rencana perjalanan ruang angkasa AS pada hari Senin.
Soyuz MS-22 menerbangkan kosmonot Rusia Sergei Prokopyev dan Dmitry Petelin, serta astronot NASA Frank Rubio ke ISS pada bulan September.
Dijadwalkan untuk membawa mereka kembali ke Bumi pada bulan Maret dan kapal lain harus dikirim ke ISS jika Soyuz MS-22 tidak tersedia.
Prokopyev dan Petelin sedang mempersiapkan perjalanan ruang angkasa pada hari Rabu ketika kebocoran itu ditemukan.
"Para kru melaporkan perangkat peringatan dari sistem diagnostik kapal mati, menunjukkan penurunan tekanan pada sistem pendingin," kata Roscosmos. "Saat ini, semua sistem ISS dan kapal beroperasi normal, awaknya aman."
NASA mengatakan kebocoran itu terjadi di "ujung belakang" Soyuz MS-22, yang diamankan ke stasiun luar angkasa.
Saat ini ada empat astronot dan kosmonot lain di stasiun luar angkasa selain Rubio, Prokopyev, dan Petelin.
Astronot NASA Josh Cassada dan Nicole Mann, astronot Jepang Koichi Wakata dan kosmonot Rusia Anna Kikina diterbangkan ke ISS pada Oktober dengan pesawat luar angkasa SpaceX.
Luar angkasa telah menjadi jalan kerja sama yang langka antara Moskow dan Washington sejak dimulainya serangan Moskow di Ukraina pada bulan Februari, dan sanksi Barat berikutnya terhadap Rusia yang merusak hubungan antara kedua negara.
ISS diluncurkan pada 1998 saat kerja sama AS-Rusia meningkat setelah kompetisi Space Race mereka selama Perang Dingin. ***