KONTEKS.CO.ID - Sampah elektronik seperti ponsel menjadi ancaman bagi dunia. Bagaimana tidak, jika ditumpuk satu sama lain, sampah elektronik di tahun 2022 ketinggiannya bisa setinggi orbit Stasiun ISS di luar angkasa.
Hari Limbah Elektronik Internasional yang jatuh pada 14 Oktober lalu menjadi semacam pengingat, kita harus mengelola limbah ponsel dan gadget lainnya.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di seluruh Eropa, tercatat ada sekitar 5,3 miliar ponsel yang putus penggunaan atau tak lagi digunakan tahun ini. Jika ditumpuk bisa setinggi 50.000 km.
Itu artinya benar-benar di atas ketinggian orbit rata-rata Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan seperdelapan jarak Bumi ke Bulan.
“Pada tahun 2022 saja, barang-barang kecil EEE (Electrical and Electronic Equipment) seperti ponsel, sikat gigi elektrik, pemanggang roti, dan kamera yang diproduksi di seluruh dunia akan memiliki berat total sekitar 24,5 juta ton, empat kali berat Piramida Agung Giza," beber Magdalena Charytanowicz dari Forum WEEE (Limbah Peralatan Listrik dan Elektronik).
“Dan barang-barang kecil ini merupakan proporsi yang signifikan dari 8% dari semua limbah elektronik yang dibuang ke tempat sampah dan akhirnya ditimbun atau dibakar,” sebutnya.
Dengan komponen berharga dari emas, tembaga, perak, paladium, dan bahan lainnya, ponsel menempati peringkat keempat di antara Peralatan Listrik dan Elektronik (EEE) kecil yang ditimbun atau dibuang tanpa dapat dipulihkan -ditaruh di laci, lemari, atau garasi- daripada diperbaiki atau didaur ulang. Atau dikirim ke tempat pembuangan akhir atau untuk dibakar.