KONTEKS.CO.ID - Flightradar24 belakangan ini menjadi tren. Situs ini menjadi incaran warga dunia ketika terjadi kecelakaan pesawat.
Setiap hari rata-rata ada lebih dari 200.000 penerbangan lepas landas dan mendarat di seluruh dunia. Baik itu pesawat komersial, kargo atau sewaan, jet bisnis, pesawat pribadi, helikopter, ambulans udara, pesawat pemerintah dan militer, drone, balon udara panas, dan pesawat layang.
Kebanyakan dari penerbangan ini dilengkapi dengan transponder, perangkat yang mengkomunikasikan posisi pesawat dan data penerbangan lainnya ke kontrol lalu lintas udara. Sinyal itu dapat ditangkap dengan penerima murah berdasarkan teknologi yang disebut ADS-B, Automatic Dependent Surveillance-Broadcast.
Itulah yang dilakukan situs web pelacakan penerbangan seperti Flightradar24. Mereka memberikan pengguna snapshot real-time dari semua yang ada di langit.
Flightradar24 sekarang menjangkau jauh melampaui penggemar penerbangan. Ketika sebuah pesawat Angkatan Udara AS yang membawa Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, mendarat di Taiwan pada awal Agustus, lebih dari 700.000 orang menyaksikan saat peristiwa itu melalui layanan pelacakan penerbangan Flightradar24.
CNN melaporkan, pesawat versi militer dari Boeing 737 yang disebut C-40, berangkat dari Kuala Lumpur di Malaysia sebelum memulai jalur memutar ke Taiwan, guna menghindari pertemuan dengan militer China. Hal ini menambah jam penerbangan dari Pelosi.
Itu adalah penerbangan yang paling terlacak sepanjang masa di Flightradar24 beroperasi. Yakni, ada 2,92 juta orang mengikuti penerbangan, setidaknya sebagian dari perjalanan selama tujuh jam.