Ajaib! Warga Bitung Berhasil Kontak Astronot NASA dari Bumi Pakai Alat Amatir, Begini Kronologinya

KONTEKS.CO.ID - Fenomena langka terjadi di dunia komunikasi radio amatir Indonesia, manakala seorang anggota ORARI asal Bitung, Sulawesi Utara, Roland Aling, berhasil melakukan kontak suara langsung dengan astronot NASA asal Jepang, Takuya Onishi, yang sedang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Percakapan itu berlangsung melalui jalur radio amatir tanpa internet dan tanpa perangkat komunikasi khusus, namun tetap menghasilkan komunikasi dua arah yang jernih.

Peristiwa itu bermula saat kontak dilakukan memanfaatkan voice repeater ISS, yang kebetulan aktif saat ISS melintasi langit Indonesia.

Baca Juga: 4 Mahasiswa STEI ITB Ciptakan AIM-X Aplikasi Prediksi Tumbukan Asteroid dan Bumi, Ilmuwan NASA Geleng-geleng Kepala

Sinyal yang dipancarkan dari orbit kemudian diteruskan kembali oleh repeater, memungkinkan Roland menyapa Onishi, yang saat itu menggunakan callsign NA1SS.

Meski hanya berlangsung beberapa detik, komunikasi tersebut dinilai sebagai pencapaian signifikan bagi komunitas radio amatir nasional.

Interaksi semacam ini sangat jarang terjadi dan hanya sedikit operator di dunia yang beruntung bisa terhubung langsung dengan manusia yang berada di stasiun luar angkasa.

Dalam keterangannya yang dikutip dari akun Instagram @gen_sulut, Rabu, 3 Desember 2025, Roland menyebut pengalaman itu sebagai tonggak yang penting bagi dirinya maupun komunitas radio amatir Indonesia.

“Keberhasilan ini merupakan momen bersejarah serta pengalaman yang tidak akan terlupakan,” ujar Roland.

Momen Langka Dunia Komunikasi Radio

Ia menjelaskan, proses untuk dapat berkomunikasi dengan astronot memerlukan perhitungan waktu yang tepat, terutama untuk memastikan posisi ISS berada dalam jangkauan, sekaligus memastikan kestabilan frekuensi radio.

Baca Juga: Blue Origin Sukses Lontarkan Roket New Glenn: Kirim Misi ESCAPADE Mars NASA

“Komunikasi dengan ISS membutuhkan perhitungan waktu yang presisi, kondisi frekuensi yang stabil, serta keterampilan teknis dalam mengoperasikan perangkat radio amatir,” tambahnya.

Keberhasilan ini kemudian mendapat sorotan dari berbagai kalangan karena dinilai sebagai pencapaian teknis yang mengharumkan nama Sulawesi Utara dan Indonesia.