digital

Fenomena Aphelion 2025 Tiba di Indonesia: Ini Penjelasan dan Waktu Terjadinya

Senin, 7 Juli 2025 | 17:25 WIB
Fenomena Aphelion 2025 Tiba di Indonesia: Ini Penjelasan dan Waktu Terjadinya (Pixabay/erickromansyah)

KONTEKS.CO.ID - Fenomena astronomi aphelion kembali terjadi pada bulan Juli 2025 dan turut dialami oleh Indonesia. Meski sering dikaitkan dengan suhu dingin, aphelion sebenarnya adalah peristiwa rutin tahunan yang tidak berdampak besar terhadap cuaca di Bumi.

Lantas, apa sebenarnya aphelion itu, kapan tepatnya terjadi di tahun ini, dan apa pengaruhnya bagi Indonesia?

Apa Itu Fenomena Aphelion?

Aphelion adalah titik dalam orbit Bumi di mana jaraknya terhadap Matahari berada pada posisi paling jauh. Ini adalah bagian dari dinamika orbit elips Bumi mengelilingi Matahari.

Baca Juga: 10 Pasukan Khusus Terjun Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Kemampuannya Tak Main-main

Sebagai kebalikannya, perihelion terjadi saat Bumi berada paling dekat dengan Matahari yang pada tahun 2025 terjadi pada 4 Januari lalu.

Orbit Bumi memang tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan sedikit lonjong atau elips. Hal ini menyebabkan jarak antara Bumi dan Matahari bervariasi sekitar 3% sepanjang tahun.

Namun, perubahan jarak ini tergolong kecil dalam skala astronomis dan tidak berpengaruh besar terhadap kehidupan di Bumi.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Eupasi, Kapolda NTT Minta Masyarakat Terdampak Taati Imbauan Petugas

Kapan Terjadi? Menurut situs astronomi EarthSky, fenomena aphelion 2025 terjadi pada:
  • Tanggal: 4 Juli 2025

  • Pukul: 02.54 WIB

  • Jarak Bumi ke Matahari: Sekitar 152.087.738 km

Sebagai perbandingan, jarak rata-rata Bumi ke Matahari adalah sekitar 149,6 juta kilometer. Artinya, pada saat aphelion, Bumi berada sekitar 2,4 juta kilometer lebih jauh dari Matahari dibandingkan rata-rata jaraknya.

Apakah Suhu Bumi Lebih Dingin?

Pertanyaan ini sering muncul di masyarakat. Jawabannya: tidak. Meski Bumi lebih jauh dari Matahari, aphelion tidak secara langsung menyebabkan penurunan suhu atau perubahan cuaca ekstrem.

Baca Juga: Mentan Ungkap 212 Merek Beras Bermasalah, 10 Perusahaan Besar Sudah Diperiksa

Halaman:

Tags

Terkini