KONTEKS.CO.ID – JD.ID bangkrut ada dalam artikel ini. Gelombang PHK yang menimpa banyak perusahaan startup ternyata juga menjegal salah satu e-commerce unicorn, JD.ID.
Kabar kebangkrutan perusahaan e-commerce yang sudah beroperasi selama 8 tahun ini nyatanya bukan isu angin belaka. Pihak JD.ID membenarkan bahwa mereka akan berhenti beroperasi mulai 31 Maret 2023.
Bahkan pada halaman FAQ menginformasikan kepada pengguna untuk menggunakan atau menarik kredit Saldo JD mereka. Sebab, batas akhir pemesanan penggunaan kupon, voucher dan poin JD tidak akan berlaku lagi setelah 15 Februari 2023.
Penyebab JD.ID mengalami bangkrut menurut beberapa ahli sangat berkaitan erat dengan semakin ketatnya persaingan bisnis marketplace di Asia Tenggara.
Beberapa pesaing besar tersebut, seperti Shopee dari Sea Ltd, Tokopedia dari GoTo Group (GOTO.JK) hingga Lazada dari Alibaba Group (9988.HK),.
Tidak hanya berlaku untuk JD.ID saja, penyebab perusahaan startup mengalami kebangkrutan selain dari luar juga bisa berasal dari faktor dalam. Berikut ini beberapa faktor penyebab Perusahaan Start Up mengalami kegagalan.
1. Kualitas Para Pemimpin Startup Tak Punya Mentor
Kualitas pemimpin atau pendiri startup yang belum mumpuni biasanya karena tidak adanya mentor yang bisa mengarahkan. Padahal seorang pendiri perusahaan memiliki peran krusial dalam menentukan arah bisnis ke depan.
Tanpa adanya pengalaman dan arahan yang tepat bisa-bisa perusahaan sulit berkembang atau bahkan bisa mengalami bangkrut.
2. Mencatatkan Kerugian Besar karena Kehabisan Dana
Sebagai perusahaan yang baru memulai bisnis, tentu startup membutuhkan dana lebih untuk mengembangkan bisnisnya. Hal ini membuat startup bergantung pada kehadiran investor yang akan menyediakan dana segar untuknya.
Bakar uang atau cash burn rate yang tidak tepat akan mengakibatkan perusahaan kehabisan dana. Karena ini beberapa start up menyedot habis dana investor hingga mengalami kerugian.
Alasan kerugian besar juga diduga dialami oleh JD.ID yang saat ini mengalami kebangkrutan hingga mem-PHK ratusan karyawannya.
3. Bisnis Hanya Ikut Tren
Tidak sedikit perusahaan membangun startup hanya karena mengikuti tren atau euforia. Hal ini akan sangat sulit untuk bertahan sebab pengusaha hanya ikut-ikutan dan belum memahami bisnis dengan matang.
4. Struktur Tim yang Kurang Tepat
Struktur tim juga sangat mempengaruhi perkembangan bisnis. Setiap start up tentu memerlukan tim dengan beragam keahlian untuk mengembangkan startup.
Jadi, apabila perusahaan salah dalam memilih dan membangun tim maka hal buruk yang terjadi bisa mempengaruhi stabilitas startup.
Membaca beragam latar belakang kejatuhan startup, ada baiknya mereka yang ingin membangun perusahaan rintisan untuk benar-benar memikirkan semua secara jangka panjang. Bukan karena sumbu pendek. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"