KONTEKS.CO.ID – Samsung kembali berhasil mempertahankan posisi puncak penjualan ponsel dunia. Raksasa Korea Selatan mengangkango rival utamanya Apple.
Kepempimpinan pasar oleh Samsung berlaku hingga kuartal ketiga 2022, sebelum Apple merilis flagship terbarunya dan mengungguli semua merek lain dalam hal penjualan smartphone global di akhir tahun.
Namun, untuk saat ini, angka yang telah disediakan oleh Counterpoint, spesialis dalam studi pasar teknologi, adalah angka yang berakhir pada 30 September. Anehnya, tidak banyak yang berubah di industri ini dalam enam bulan terakhir.
Dengan pangsa pasar yang sama (21%) dengan kuartal sebelumnya, Samsung masih berada di puncak.
Empat produsen smartphone teratas lainnya di dunia, Apple (16%), Xiaomi (13%), Oppo (10%), dan vivo (9%), juga menunjukkan pola tersebut. Sisanya 31% diperebutkan oleh Google, Sony, OnePlus, dan realme.
Bahkan pengiriman Samsung naik 5% dari kuartal sebelumnya. Tapu pengiriman mereka masih menurun 8% per tahun menjadi 64 juta perangkat.
Pasar yang Berjuang
Sektor ini secara keseluruhan menghadirkan pertumbuhan industri yang menyedihkan. Data Counterpoint menunjukkan kuartal ketiga tahun 2022 adalah yang terendah untuk industri ponsel pintar sejak 2014.
Untuk mencapai volume global 301 juta perangkat yang terjual, angka tersebut menurun 12% selama setahun. Dan hanya meningkat 2% dibanding kuartal kedua.
Kuartal ketiga tahun 2022 mengalami penurunan pengiriman tahunan dari sebagian besar pemasok utama.
“Kepercayaan konsumen telah dirusak oleh eskalasi perang Rusia di Ukraina, ketidakpercayaan dan ketegangan politik Sino-AS yang sedang berlangsung, meningkatnya tekanan inflasi di seluruh wilayah, meningkatnya ketakutan akan resesi, dan melemahnya mata uang nasional, memukul permintaan yang sudah melemah,” papar analis senior, Harmeet Singh Walia.
Meski masih ada alasan untuk optimistis, seperti permintaan yang kuat untuk perangkat lipat Samsung atau kuartal signifikan yang akan dialami seri iPhone 14, pasar tetap turun.
Karena itu, tidak diragukan lagi akan jauh dari level pada tahun lalu. Bahkan batas 400 juta unit terjual sebelum wabah COVID-19. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"