KONTEKS.CO.ID – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akhirnya angkat bicara terkait dugaan insiden kebocoran data yang terjadi pada beberapa Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) belakangan ini.
“Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah melakukan penelusuran terhadap beberapa dugaan insiden kebocoran data yang terjadi, serta melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan,” ungkap Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, dalam keterangan tertulis yang diterima KONTEKS.CO.ID, Sabtu, 10 September 2022.
.
Ariandi menjelaskan, BSSN telah berkoordinasi dengan setiap PSE yang diduga mengalami insiden kebocoran data. Termasuk dengan PSE di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara.
BSSN bersama PSE terkait telah dan sedang melakukan upaya-upaya mitigasi cepat untuk memperkuat sistem keamanan siber guna mencegah risiko yang lebih besar pada beberapa PSE tersebut.
“BSSN juga telah berkoordinasi dengan penegak hukum, antara lain dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum,” katanya lagi.
Dia pun menegaskan, keamanan siber merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu, BSSN memberikan dukungan teknis dan meminta seluruh PSE untuk memastikan keamanan Sistem Elektronik di lingkungan masing-masing sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
“Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus menyelenggarakan Sistem Elektronik secara andal dan aman, serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya Sistem Elektronik sebagaimana mestinya,” pungkasnya.
Sayangnya, dalam keterangan tertulisnya BSSN tidak memberikan verifikasi data yang bocor hoax. Selama ini Kementerian Kominfo menyebut data yang dipubliskasikan hackers bukanlah data sebenarnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"