KONTEKS.CO.ID – Peretas Iran berlabel Handala mengklaim mereka telah meretas sistem radar Israel. Klaimnya, ini adalah kali kedua mereka menyerang sistem tersebut.
“Untuk kedua kalinya kami meretas sistem radar Anda…tapi kali ini dengan perbedaan,” kata kelompok itu di Telegram, mengutip Times of Israel, Selasa 23 April 2024.
“Anda hanya punya waktu beberapa jam untuk memperbaiki sistem radar Anda! Kami memulai permainan! Kami sarankan kamu melarikan diri sekarang…”
Bersamaan dengan peringatan tersebut, Handala memposting sejumlah tangkapan layar program RADA. Namun koordinat pada tangkapan layar adalah 41°24’12.2″LU 2°10’26.5″BT yang mengarah ke gereja La Sagrada Familia di Mallorca, Spanyol.
Koordinat juga merupakan koordinat default yang tertampilkan di halaman dukungan Google Maps untuk menggunakan koordinat di situs.
Bersamaan dengan serangan sistem radar, kelompok peretas Iran Handala menyatakan mereka mengirimkan lebih dari 500.000 pesan teks ke rakyat Israel. Ini menyusul dugaan serangan terhadap perusahaan pemasaran digital bernama 99 Digital, yang mengancam penerima teks.
“Rakyat akan membayar kejahatan dan kebodohan para pemimpin Anda. Tidak diragukan lagi, para pemimpin Anda akan menyesali petualangan bodoh ini,” bunyi pesan teks tersebut.
“Evakuasi kota, mungkin kerusakan yang Anda alami akan berkurang! Jangan berkedip dan jangan tidur, kesempatan untuk melarikan diri kurang dari sepuluh detik, mungkin kotamu yang akan terpilih!”
Handala juga mengatakan telah “membuang” 5,2 terabyte data dari percakapan sensitif.
Serangan itu terjadi ketika ketegangan politik antara kedua negara memuncak, yang mengakibatkan serangan Iran terhadap Israel.
Menurut laporan, lebih dari 300 drone dan rudal diluncurkan oleh Iran ke Israel. Menurut pemerintahan Gedung Putih AS, Israel bekerja sama dengan sekutunya, termasuk AS, untuk mencegat sekitar 99% drone dan rudal tersebut. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"