KONTEKS.CO.ID – Chatbot AI vs Google Translate ada dalam artikel menarik ini. Pengembangan model-model bahasa besar (large language model/LLM) yang mendukung chatbot artificial intelligence (AI), akan membawa kita ke era baru penerjemahan bahasa.
Namun, seberapa baik kemampuan translasi dari model-model ini ketimbang layanan penerjemahan online yang sudah mapan seperti Google Translate? Berikut ini ulasannya.
Uji Perbandingan Performa Chatbot AI vs Google Translate
Dalam sebuah uji yang PCMag lakukan, mereka membandingkan performa chatbot AI dengan Google Translate melalui metode blind test.
Para peneliti meminta penutur bilingual yang menguasai bahasa non-Inggris untuk membandingkan hasil terjemahan dari kedua platform tersebut.
Uji berlangsung dalam dua tahap. Pertama dengan membandingkan ChatGPT, Microsoft Copilot, dan Google Gemini dengan Google Translate. Kedua dengan membandingkan versi gratisan dan berbayar dari ChatGPT serta AI agent dari GPTStore.
Keunggulan Chatbot AI vs Google Translate
Hasil uji pertama menunjukkan chatbot AI unggul ketimbang Google Translate. Dari 12 contoh terjemahan yang terevaluasi, semua peserta lebih memilih hasil terjemahan dari chatbot AI daripada Google Translate.
ChatGPT rata-rata mengungguli dalam hal keakuratan dan kesesuaian dengan konteks bahasa sehari-hari. Keunggulan ini terutama terlihat dalam kemampuan ChatGPT untuk menerjemahkan ekspresi yang tergunakan dalam percakapan sehari-hari dengan lebih tepat.
Penerjemahan yang Lebih Akurat dengan ChatGPT Plus
Delapan bulan setelah uji pertama, PCMag kembali melakukan blind test, kali ini hanya membandingkan antara versi ChatGPT.
Hasilnya menunjukkan bahwa ChatGPT Plus, yang menggunakan model GPT-4, hampir selalu menghasilkan terjemahan terbaik.
Penguji memberikan peringkat tertinggi pada GPT-4 untuk lima dari enam bahasa yang teruji. Meskipun hasil ini tidak bersifat definitif, karena ukuran sampel yang kecil, konsistensi hasil menunjukkan bahwa model yang lebih canggih dapat memberikan perbedaan signifikan dalam kualitas terjemahan.
Keunggulan Google Translate untuk Bahasa Langka
Meskipun chatbot AI memiliki keunggulan dalam banyak hal, Google Translate masih unggul untuk bahasa-bahasa dengan jumlah penutur yang relatif sedikit.
Dalam uji yang dilakukan, Google Translate menduduki peringkat satu untuk bahasa Jerman dan peringkat dua untuk bahasa Tagalog dan Arab.
Untuk bahasa-bahasa ini, Google Translate mampu memberikan terjemahan yang lebih akurat dan kontekstual terbandingkan ChatGPT.
Chatbot AI menunjukkan potensi besar dalam penerjemahan bahasa, terutama dalam menangkap ekspresi bahasa sehari-hari, tapi Google Translate masih menjadi pilihan yang kuat untuk bahasa-bahasa dengan jumlah penutur lebih sedikit.
Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, kita dapat mengharapkan peningkatan dalam kemampuan translasi dari kedua platform ini di masa depan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"