KONTEKS.CO.ID – Sebuah studi baru menunjukkan paparan cahaya biru layar ponsel atau gadget memiliki efek merugikan pada tubuh Anda, termasuk penuaan dini.
Kita sering diberi tahu bahwa terlalu banyak waktu yang dihabiskan di ponsel cerdas tidak baik untuk kita. Dan informasi itu benar adanya.
Sekarang, sebuah studi baru menunjukkan berada dekat dengan layar ponsel dapat meningkatkan kecepatan penuaan kita.
Para peneliti dari Oregon State University melakukan penelitian menggunakan buah untuk menguji efek cahaya biru. Mereka menemukan bukti bahwa fungsi dasar seluler kita dapat dipengaruhi oleh cahaya yang dipancarkan dari smartphone dan perangkat sejenis.
“Paparan berlebihan terhadap cahaya biru dari perangkat sehari-hari, seperti TV, laptop, dan telepon, mungkin memiliki efek merugikan pada berbagai sel di tubuh kita. Dari sel kulit dan lemak, hingga neuron sensorik,” ungkap Dr Jadwiga Giebultowicz, seorang penulis senior studi ini, dan profesor Biologi Integratif di Oregon State University.
“Kami adalah yang pertama menunjukkan bahwa tingkat metabolit spesifik -bahan kimia yang penting bagi sel untuk berfungsi dengan benar- diubah pada lalat buah yang terpapar cahaya biru. Studi kami menunjukkan bahwa menghindari paparan cahaya biru yang berlebihan mungkin merupakan strategi antipenuaan yang baik,” beber Giebultowicz seperti dilansir Science Focus, Minggu (5/9/2022).
Dalam penelitian mereka, tim menemukan lalat buah yang terpapar cahaya biru mengaktifkan gen pelindung stres mereka. Lalat buah yang disimpan dalam kegelapan konstan ternyata hidup lebih lama.
“Untuk memahami mengapa cahaya biru berenergi tinggi bertanggung jawab untuk mempercepat penuaan pada lalat buah, kami membandingkan tingkat metabolit pada lalat yang terpapar cahaya biru selama dua minggu dengan yang disimpan dalam kegelapan total,” kata Giebultowicz.
Metabolit adalah zat yang dibuat atau digunakan ketika tubuh sedang memecah sesuatu termasuk obat-obatan, makanan, bahan kimia atau apa pun yang Anda masukkan ke dalam tubuh. Studi ini menemukan paparan cahaya biru menyebabkan perbedaan besar dalam tingkat metabolit dalam sel kepala lalat.
Secara khusus, mereka menemukan tingkat metabolit suksinat meningkat, tetapi glutamat diturunkan. “Suksinat sangat penting untuk memproduksi bahan bakar untuk fungsi dan pertumbuhan setiap sel. Tingkat suksinat yang tinggi setelah terpapar cahaya biru dapat dibandingkan dengan gas yang berada di pompa tetapi tidak masuk ke dalam mobil,” beber Giebultowicz.
“Penemuan lain yang meresahkan adalah bahwa molekul yang bertanggung jawab untuk komunikasi antar neuron, seperti glutamat, berada pada tingkat yang lebih rendah setelah paparan cahaya biru,” katanya lagi.
Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa sel tampil pada tingkat suboptimal dengan paparan cahaya biru, menyebabkan kematian dini mereka. Hal ini kemudian dapat menyebabkan percepatan penuaan jika subjek terkena terlalu banyak cahaya biru.
Sementara hasil dari penelitian ini merupakan indikasi bagaimana cahaya biru memengaruhi manusia, itu bukan perbandingan yang sempurna. Tim sekarang berharap untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada sel manusia.
“Kami menggunakan cahaya biru yang cukup kuat pada lalat -manusia terpapar cahaya yang kurang intens, sehingga kerusakan sel mungkin tidak terlalu dramatis,” cetus Giebultowicz.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian masa depan yang melibatkan sel manusia diperlukan untuk menetapkan sejauh mana sel kita dapat menunjukkan perubahan serupa dalam metabolit yang terlibat dalam produksi energi saat menanggapi paparan berlebihan terhadap cahaya biru.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"