KONTEKS.CO.ID – Kanker payudara kini menjadi salah satu masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan di Asia.
Selama beberapa dekade terakhir, tren kasus kanker payudara terus meningkat di berbagai negara Asia, termasuk di negara-negara berkembang.
Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan: Apa yang menjadi pemicu utama lonjakan ini, dan bagaimana masyarakat dapat menghadapinya?
Berikut ini beberapa faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya kasus kanker payudara di Asia.
1. Perubahan Gaya Hidup Modern
Salah satu penyebab utama lonjakan kasus kanker payudara di Asia adalah perubahan gaya hidup yang cepat.
Di berbagai kota besar di Asia, masyarakat semakin banyak mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak, gula, dan rendah serat.
Pola makan yang buruk ini menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas, yang merupakan faktor risiko signifikan untuk kanker payudara.
Selain itu, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang semakin meningkat juga turut berkontribusi terhadap peningkatan risiko.
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang semakin pasif akibat urbanisasi juga menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya kanker payudara di Asia.
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan metabolisme tubuh melambat dan berkontribusi pada penumpukan lemak.
Studi menunjukkan bahwa wanita yang aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan mereka yang jarang bergerak.
3. Faktor Hormon dan Reproduksi
Di banyak negara Asia, usia pernikahan dan kehamilan pertama semakin terlambat, terutama di kalangan wanita yang berkarier.
Hal ini berdampak pada peningkatan paparan hormon estrogen yang lebih lama, yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker di payudara.
Penggunaan pil KB dan terapi hormon juga menjadi faktor yang memperbesar risiko, terutama bila digunakan dalam jangka panjang.
4. Pengaruh Genetik
Faktor genetik juga memainkan peran besar dalam risiko kanker payudara.
Beberapa mutasi genetik, seperti BRCA1 dan BRCA2, diketahui meningkatkan risiko kanker payudara secara signifikan.
Di beberapa populasi Asia, mutasi gen ini lebih umum ditemukan, yang menyebabkan peningkatan angka kanker payudara di kalangan wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.
5. Kurangnya Skrining dan Deteksi Dini
Di banyak negara Asia, kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara masih rendah.
Banyak wanita tidak melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin atau tidak melakukan mammogram hingga gejala kanker muncul di tahap lanjut.
Keterbatasan akses terhadap fasilitas medis berkualitas, terutama di daerah pedesaan, juga menjadi salah satu kendala utama dalam mendeteksi kanker secara dini.
6. Paparan Lingkungan dan Polusi
Polusi udara dan paparan bahan kimia berbahaya di lingkungan perkotaan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, termasuk kanker payudara.
Asia, dengan tingkat polusi yang cukup tinggi di banyak kota besar, menghadapi tantangan besar dalam menjaga kesehatan warganya dari dampak buruk lingkungan ini.
Bahan kimia tertentu, seperti pestisida dan zat yang digunakan dalam produk industri, diketahui mengganggu keseimbangan hormon dan meningkatkan risiko kanker.
Upaya Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Dengan meningkatnya tren kasus kanker payudara di Asia, penting bagi masyarakat untuk memahami bagaimana mencegah dan mendeteksi kanker sejak dini.
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
- Mengadopsi gaya hidup sehat dengan diet seimbang dan rutin berolahraga.
- Mengurangi konsumsi alkohol dan menghentikan kebiasaan merokok.
- Melakukan pemeriksaan payudara secara rutin dan menjalani mammogram, terutama bagi wanita yang berusia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.
- Mengurangi penggunaan terapi hormon dalam jangka panjang, terutama tanpa pengawasan dokter.
Lonjakan kasus kanker payudara di Asia dipicu oleh berbagai faktor seperti gaya hidup modern, perubahan pola reproduksi, serta pengaruh genetik dan lingkungan.
Pencegahan dan deteksi dini melalui gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin adalah kunci untuk menekan angka kejadian kanker payudara di wilayah ini.
Dengan peningkatan kesadaran, diharapkan tren ini dapat berkurang di masa depan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"