KONTEKS.CO.ID – AI prediksi gempa bumi. Para peneliti telah mengembangkan algoritma kecerdasan buatan atau yang bisa memprediksi dengan tepat (70%) gempa bumi.
Bakan AI prediksi gempa bumi ini bisa meramalkan gempa bumi sepekan sebelum guncangan sebenarnya terjadi. Perangkat telah menjalani uji coba selama tujuh bulan di China.
Temuan ini meningkatkan harapan bahwa teknologi tersebut suatu hari nanti dapat dunia gunakan untuk membatasi dampak gempa bumi terhadap kehidupan dan perekonomian.
AI, yang peneliti kembangkan di The University of Texas di Austin ini, terlatih untuk mendeteksi perubahan statistik dalam data seismik real-time. Kemampuan itu telah para peneliti pasang dengan gempa bumi sebelumnya.
Hasilnya adalah perkiraan mingguan di mana AI berhasil memprediksi 14 gempa bumi dalam jarak sekitar 200 mil dari perkiraan akan terjadi dengan kekuatan yang hampir sama persis dengan yang dihitung. Perangkat hanya melewatkan satu gempa bumi dan memberikan delapan peringatan palsu.
Belum terketahui apakah pendekatan yang sama akan berhasil di lokasi lain. Namun upaya ini merupakan tonggak sejarah dalam penelitian prakiraan gempa bumi berbasis AI.
“Memprediksi gempa bumi adalah hal yang paling penting,” ungkap Sergey Fomel, Profesor di Biro Geologi Ekonomi UT, mengutip news18, Rabu 11 Oktober 2023.
“Kami belum bisa membuat prediksi di mana pun di dunia. Tapi apa yang kami capai menunjukkan apa yang kami anggap sebagai masalah mustahil pada prinsipnya dapat terpecahkan,” klaim Fomel.
Temuan dari uji coba tersebut terpublikasikan dalam jurnal Bulletin of the Seismological Society of America.
Peneliti Meyakini Keakuratan AI Prediksi Gempa Bumi
“Anda tidak akan melihat gempa bumi akan datang,” kata Alexandros Savvaidis, ilmuwan peneliti senior yang memimpin Texas Seismological Network Program (TexNet) – jaringan seismik negara bagian tersebut.
“Ini hanya masalah milidetik, dan satu-satunya hal yang dapat Anda kendalikan adalah seberapa siap Anda. Bahkan dengan angka 70 persen, hal ini merupakan hasil yang sangat besar dan dapat membantu meminimalkan kerugian ekonomi dan korban jiwa serta berpotensi meningkatkan kesiapsiagaan gempa bumi secara signifikan di seluruh dunia,” paparnya.
Para peneliti mengatakan, metode mereka berhasil dengan mengikuti pendekatan pembelajaran mesin yang relatif sederhana. AI terberi serangkaian fitur statistik berdasarkan pengetahuan tim tentang fisika gempa bumi.
Kemudian AI terminta melatih dirinya sendiri berdasarkan database rekaman seismik selama lima tahun. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"