KONTEKS.CO.ID – Tanggal 18 Oktober diperingati sebagai Hari Menopause Sedunia atau World Menopause Day. Peringatan ini untuk mengingatkan kita tentang kesehatan perempuan di atas usia 40 tahun.
Sejarahnya, peringatan 18 Oktober sebagai Hari Menopause Sedunia pertama kali diadakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan International Menopause Society.
Hari Menopause Sedunia juga familiar dengan sebutan bulan Menopause. Momen ini penting diperingati untuk menginformasikan dan mendidik tentang latar belakang dan ciri-ciri menopause pada perempuan paruh baya umumnya.
Momen Hari Menopause Sedunia dilatarbelakango meningkatnya kesadaran tentang menjaga kesehatan wanita. Sehingga mendorong kaum Hawa untuk saling membantu satu sama lain.
Untuk diketahui, dari sisi kesehatan, masa menopause memiliki efek samping yang beragam. Misalnya, perubahan suasana hati, berat badan bertambah dan mengalami gangguan tidur. Selain itu, tidak mengalami menstruasi.
Tahapan menopause juga terjadi secara bertahap. Sebelum masa menopause menghampiri, kaum Hawa umumnya akan mengalami pra menopause.
Ini adalah masa sebelum menopause yang dirasakan wanita di usia paruh baya. Ciri-cirinya, gangguan mental yang mudah berubah-ubah. Misalnya, rasa cemas yang datang tiba-tiba, suasana hati mudah berubah, depresi, dan mudah capek.
Indikasi di atas tidak akan berbahaya jika kaum perempuan bisa mengontrolnya dengan baik. Sebabkarena sebenarnya hal tersebut termasuk hal umum yang akan dirasakan setiap wanita yang sudah berusia paruh baya atau sekitar 40 tahun ke atas.
Karena itu, perempuan diminta selalu menjaga kesehatan tubuh, dan lebih menjaga suasana hatinya agar tetap tenang dan tidak merasakan emosi serta khawatir yang berlebihan.
Ketika masa menopause sudah dirasakan, puncaknya perempuan paruh baya tidak akan merasakan lagi menstruasi setiap bulannya.
Demikian penjelasan singkat mengenai sejarah Hari Menopause Sedunia yang selalu diperingati setiap tanggal 18 Oktober. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"