KONTEKS.CO.ID – Kelompok peretas (hacker) pro-Rusia ‘KillNet’ mengklaim melakukan serangan penolakan layanan (DDoS) skala besar terhadap situs web sejumlah bandara besar di AS. Serangan itu membuat website bandara takedown tak bisa diakses.
Serangan DDoS telah membanjiri server yang menampung situs-situs ini dengan permintaan sampah. Hal tersebut membuat mereka yang ingin terbang hari ini, Senin (10/10) waktu setempat, tak bisa mengakses situs bandara.
Salah satu situs web bandara yang saat ini tidak tersedia adalah Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta (ATL). Ini adalah salah satu pusat lalu lintas udara yang besar di negara itu. Kemudian Bandara Internasional Los Angeles (LAX), yang terkadang offline atau sangat lambat untuk merespons.
Peretas mengandalkan perangkat lunak khusus untuk menghasilkan permintaan palsu dan membuat lalu lintas sampah yang diarahkan ke target dengan tujuan menghabiskan sumber daya “musuh” dan membuatnya tidak tersedia untuk pengguna yang sah.
Perlu diketahui, sebut laman Bleeping Computer, serangan DDoS tidak berdampak pada penerbangan. Namun masih memiliki efek buruk pada fungsi sektor ekonomi penting, mengancam untuk mengganggu atau menunda layanan terkait.
KillNet sebelumnya menargetkan negara-negara yang berpihak pada Ukraina, seperti Rumania dan Italia. Sementara “sub-kelompok” Legiun menyerang entitas kunci Norwegia dan Lithuania karena alasan yang sama.
Ketika perang di Ukraina telah memasuki fase baru, para pelaku ancaman dan peretas pro-Rusia mencoba meningkatkan serangan siber pembalasan mereka terhadap organisasi saraf di dunia Barat.
AS, sebagai pemimpin de-facto NATO, yang merupakan saingan militer utama Rusia, telah memasok Ukraina dengan intelijen dan peralatan sejak awal perang.
Tetapi serangan DDoS sejauh ini tampaknya difokuskan pada target UE. Terutama setelah pengumuman sanksi tersebut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"