KONTEKS.CO.ID – Sinyal 5G ditakutkan para pilot di AS. Operator nirkabel AS menunda aktivasi sinyal 5G pada area dekat bandara untuk memberi waktu kepada maskapai penerbangan untuk peningkatan altimeter.
Dan batas waktu itu berakhir hari ini. Grup penerbangan di Amerika Serikat mengkhawatirkan gangguan penerbangan dan kemungkinan bencana karena gangguan sinyal 5G pada sistem pesawat.
AP melaporkan, operator nirkabel akan mengaktifkan sinyal ini di dekat 50 bandara sibuk setelah kesepakatan penundaan yang ditengahi oleh pemerintah Biden berakhir pada hari ini, Sabtu 1 Juli 2023.
Bagaimana sinyal 5G Mengganggu Penerbangan?
Sinyal 5G dapat menyebabkan interferensi elektromagnetik yang menyebabkan sistem pesawat mengambil data yang tidak dapat diandalkan.
Secara khusus, masalahnya lebih menonjol dengan altimeter yang digunakan untuk mengukur ketinggian dan membantu selama pendaratan dengan jarak pandang rendah.
Mengapa ada risiko interferensi elektromagnetik? Operator nirkabel, termasuk Verizon dan AT dan T menggunakan bagian dari spektrum radio yang disebut C-Band (frekuensi 3.700 MHz dan 3.980 MHz) untuk layanan 5G baru mereka.
Spektrum tersebut yang mendekati frekuensi yang digunakan oleh altimeter radio (4.200-4.400 MHz) pada pesawat.
Terlalu teknis? Pahami dengan contoh sederhana di bawah ini.
Bayangkan Anda berada di konser musik dengan berbagai instrumen seperti gitar, piano, dan terompet dimainkan.
Setiap instrumen memiliki suara uniknya sendiri, dan dimainkan dalam rentang frekuensi tertentu. Sepertinya setiap instrumen memiliki jalurnya sendiri untuk mencapai telinga kita.
Saat setiap instrumen dimainkan dalam jalurnya, Anda dapat dengan jelas mendengar setiap suara dan musik terdengar harmonis!
Namun jika satu instrumen mulai dimainkan dalam rentang frekuensi yang terlalu dekat dengan instrumen lain, bunyinya dapat tumpang tindih dan menimbulkan bunyi yang membingungkan. Menjadi sulit untuk membedakan suara setiap instrumen.
Demikian pula, sinyal 5G yang ditransmisikan dalam pita frekuensi yang terlalu dekat dengan yang digunakan instrumen pesawat dapat mengganggu sinyal dan menyebabkan masalah selama penerbangan.
Apa Solusinya?
Maskapai telah diminta untuk memasang altimeter yang melindungi dari gangguan radio. Namun, banyak maskapai yang belum memperbarui altimeter mereka karena pemasok tidak dapat menyediakannya dengan cukup cepat.
“Lebih dari 80 persen armada AS telah diperbaiki, tetapi sejumlah besar pesawat, termasuk yang dioperasikan oleh maskapai asing, belum ditingkatkan,” kata Menteri Transportasi AS, Pete Buttigieg, disitat AP, Sabtu 1 Juli 2023. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"