KONTEKS.CO.ID – Asteroid lintasi Bumi besok, Senin 12 Juni 2023. Besarnya tidak tanggung-tanggung, lebih besar dari Empire State Building.
Asteroid, bernama 488453 (1994 XD), diperkirakan besarnya dikisaran 370-830 meter, atau antara 1.213 dan 2.723 kaki, menurut data Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS) NASA. Inilah besaran asteroid lintasi Bumi besok.
Sebagai gambaran, Empire State Building tingginya sekitar 1.250 kaki di atapnya, dan 1.400 kaki di titik tertingginya.
Asteroid tersebut diperkirakan akan melewati Bumi pada jarak 0,02114 AU. Untuk jelasnya, satu AU adalah jarak antara Bumi dan Matahari. 0,02114 AU setara dengan sekitar 1.965.000 mil.
Sebagai konteks perbandingan, Bulan mengorbit Bumi pada jarak sekitar 239.000 mil, dan Venus berjarak 38 juta mil pada titik terdekatnya.
“Asteroid adalah ‘potongan planet yang tidak terjadi’ yang mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter di Sabuk Asteroid Utama,” kata Jay Tate, Direktur observatorium Spaceguard Center di Inggris, sebelumnya kepada Newsweek, Minggu 11 Juni 2023.
“Namun, karena ukurannya yang relatif kecil, asteroid dapat diganggu dengan cukup mudah, sehingga mereka dapat mengembangkan orbit yang melintasi planet,” tambahnya.
Jumlah Asteroid di Bima Sakti
NASA memperkirakan ada lebih dari 1.100.000 asteroid di tata surya kita, dan terus menemukan lebih banyak lagi.
Asteroid 488453 (1994 XD) diperkirakan akan terbang melewati Bumi dengan kecepatan 21,47 km/s, atau sekitar 48.000 mph. Peluru yang melaju kencang hanya bergerak dengan kecepatan sekitar 1.800 mph, sekitar 27 kali lebih lambat dari asteroid ini.
Database JPL Small-Body NASA menunjukkan bahwa 488453 (1994 XD) mengorbit Matahari setiap 3,6 tahun atau lebih. Tetapi tidak melewati Bumi setiap saat.
Sebagian besar asteroid di tata surya ditemukan di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Kadang-kadang, pengaruh gravitasi Yupiter menyebabkan asteroid ini terlontar ke tata surya bagian dalam, melesat melewati planet-planet seperti milik kita.
“Kami yakin mereka terbentuk di sabuk asteroid dan terlontar akibat tumbukan, atau orbitnya menjadi tidak stabil karena adanya resonansi Jupiter di sabuk tersebut,” ungkap Franck Marchis, astronom planet senior di SETI Institute.
Kita Masih Aman dari Asteroid Lintasi Bumi
Asteroid yang mencapai jarak 30 juta mil dari Bumi diklasifikasikan sebagai “objek dekat Bumi” (NEOs). Sedangkan yang telah ditemukan NASA sebanyak 31.000 asteroid.
NEO yang berada dalam jarak 4,6 juta mil dari orbit Bumi dan lebih besar dari 460 kaki, didefinisikan sebagai objek yang berpotensi berbahaya.
Karena ukuran dan kedekatannya dengan planet kita, 488453 (1994 XD) diklasifikasikan sebagai salah satu objek yang berpotensi berbahaya, bersama sekitar 2.300 lainnya.
“Penunjukan yang berpotensi berbahaya berarti selama berabad-abad dan ribuan tahun orbit asteroid dapat berevolusi menjadi salah satu yang memiliki peluang untuk berdampak pada Bumi,” ujar kata Paul Chodas, Manajer NASA’s Pusat Studi Objek Dekat Bumi.
Untungnya, tidak satu pun dari asteroid ini yang diperkirakan menimbulkan risiko tabrakan yang signifikan dengan BumI.
“Tidak ada asteroid yang diketahui menimbulkan risiko dampak yang signifikan terhadap Bumi selama 100 tahun ke depan,” garansi Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA.
Namun, jika asteroid dengan skala 488453 (1994 XD) benar-benar bertabrakan dengan Bumi, hasilnya akan menjadi bencana besar.
“Sebuah asteroid berdiameter 100-200 meter (330-650 kaki) akan menyebabkan bencana regional, mengambil negara kecil, tetapi dengan konsekuensi global yang dihasilkan dalam hal ekonomi global dan ‘globalisasi’,” tutur Tate. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"