KONTEKS.CO.ID – Belum usai erupsi Gunung Merapi di Jawa Timur, Gunung Karangetang di Sulawesi Utara juga terus menunjukkan aktifitas vulkanik.
Jika Gunung Merapi telah menyemburkan awan panas guguran, Gunung Karangetang teramati menyemburkan lava pijar pada Minggu 12 Maret 2023 malam.
Menukil magma.vsi.esdm.go.id, Gunung Karangaten seperti Gunung Merapi menunjukkan deteksi adanya gempa tremor satu kali dengan amplitudo 0,5-18 mili meter (mm), dominan 2 mm, pada Senin 13 Maret 2023 dinihari.
Berdasarkan hasil pengamatan di Gunung Api Karangetang, terjadi satu kali gempa Hybrid atau Fase Banyak dengan amplitudo 17 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 13 detik pada pukul 24.00-06.00 Wita, Senin 13 Maret 2023.
Dari kawah gunung setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Dengan status Gunung Karangetang yang masih berada di level III atau siaga, warga maupun pendaki dan wisatawan dilarang keras memasuki zona merah, yang ada di radius 2,5 km dari kawah utama, serta 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara.
Warga yang tinggal di kawasan Gunung Karangetang, juga diminta untuk tetap waspada dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Warga juga diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara, dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Saat terjadi hujan lebat, warga diimbau menjauhi bantaran sungai yang berhulu di Gunung Karangetang, mengantisipasi terjadinya banjir lahar dingin.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"