KONTEKS.CO.ID – Event motor trail di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat yang berakhir ricuh dan mengakibatkan kebun Bunga Edelweis Rawa hancur terlindas viral di media sosial.
Event komunitas motor trail yang disponsori Perhutani itu menghancurkan Bunga Edelweis Rawa saat offroad di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat hingga mendapat kecaman luas.
Tak hanya itu, sebanyak tiga motor dibakar para peserta offroad motor trail yang diikuti ribuan peserta itu.
Berikut ini kronologi hingga pernyataan pihak terkait soal kejadian di Ranca Upas, Ciwidey:
Kerusuhan
Event off road menggunakan motor trail di Ranca Upas itu digelar dengan tema “CAMPING ADVENTURE EXPLORE (GAS DUDULURAN SILATURAHMI HMI MAPAG MUNGGAHAN)”.
Event motor trail itu digelar pada Minggu 5 Maret 2023 mulai pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Namun, terjadi kerusuhan dalam pelaksanaan event motor trail di Ranca Upas itu.
Kapolsek Ciwidey, Iptu Anjar mengatakan, kerusuhan tersebut terjadi buntut event di Kampung Cai Ranca Upas.
“Betul, itu kejadiannya Minggu tanggal 6 Maret 2023 sekitar pukul 10.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB,” ujar Anjar, Senin 6 Maret 2023.
Menurut seorang saksi, kata Anjar, para peserta offroad diwajibkan membayar tiket pendaftaran sebesar Rp200.000.
Tiket tersebut seharusnya meliputi tiket masuk Kapung Cai Ranca Upas, makan minum, dan hadiah untuk para peserta.
“Tetapi pada pelaksanaanya, peserta dimintai kembali tiket masuk, makan dan minum, serta hadiah tidak dibagikan (ditunda),” imbuh Anjar.
Karena kecewa, peserta kemudian melampiaskan kekesalannya dengan merusak dan membakar tiga unit hadiah berupa sepeda motor.
“Ya peserta membakar tiga unit sepeda motor bekas yang tadinya akan dijadikan hadiah oleh panitia,” tutur dia.
Selain itu, tak adanya petugas evakuasi di jalur hingga terjadi kepadatan menjadi penyebab kekecewaan peserta yang juga disebut tak diberikan makan dan minum.
Anjar mengatakan, seorang pria inisial S yang merupakan penanggung jawab kegiatan telah diamankan.
“Ya sudah diamankan penanggung jawabnya, warga Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali,” kata dia.
Anjar menduga, acara event motor trail itu digelar tanpa adanya survei kelayakan jalur terlebih dahulu.
Lahan edelweis rusak
Sejumlah video menampilkan thread viral ini dan terlihat peserta melintasi area tumbuhnya Bunga Edelweis Rawa di Ranca Upas, Ciwidey yang dikatakan kian langka.
Akun Twitter @MrBekalicky89 menyampaikan, acara offroad yang merusak Bunga Edelweis Rawa itu disponsori oleh Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani).
Dalam video yang diunggah di akun TikTok @mang_uprit_mangprang79 dan disebarluaskan di Instagram memperlihatkan seorang pria memegang tanaman bunga dan golok di pinggangnya.
Manager Site Kampung Cai Ranca Upas Argo Wibowo, mengatakan, rusaknya lahan savana bunga rawa ini karena peserta trail melenceng dari jalur yang sudah ditentukan.
“Jadi kemarin itu ada event motor trail pada tanggal 5 Maret 2023 yang bisa dikatakan ada kesalahpahaman antara penyelenggara event dan peserta,” ujarnya.
“Karena tidak adanya panitia di jalur, peserta motor trail jadi mabal (menyimpang) dari jalur dan memasuki kawasan savana yang mana di sana ada bunga rawa itu,” imbuhnya.
Menurut Argo, di Ranca Upas total ada lahan seluas 1,5 hektare yang ditanami Edelweis.
Akibatnya hamparan bunga yang dinyatakan langka itu rusak parah dan memicu kemarahan pembudidaya Bunga Edelweis Rawa tersebut.
Bupati Bandung Geram
Even motor trail yang merusak sabana bunga Edelweis Rawa di Ranca Upas itu membuat Bupati Bandung Dadang Supriatna geram.
“Terkait video yang ramai beredar di Sosial Media tentang Event “Rancaupas Camping adventure explore 2023″ di Rancaupas yang merusak Alam dan Hutan, tentunya, saya sangat menyayangkan dan mengecam keras kejadian ini,” kata Dadang.
“Ku urang dimumule leuweung teh, ku aranjeun dirusak (Oleh kami dirawat, oleh kalian dirusak),” ujarnya.
Dadang menegaskan, pihaknya tidak pernah mendukung dan memberikan izin terhadap kegiatan yang merusak lingkungan dan hutan.
Dadang juga mengeklaim logo Pemkab Bandung yang dicatut di flyer acara tersebut, tanpa sepengetahuanya.
“Kita pastikan bahwa logo pemkab bandung dicatut tanpa izin, tentunya kami sangat merasa dirugikan dengan kejadian ini,” ujarnya.
Dia meminta panitia acara dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara bertanggung jawab.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"