KONTEKS.CO.ID – Bencana longsor di Natuna jadi perhatian pemerintah Pusat. Korban meninggal mencapai 11 orang dan 47 orang hilang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Suharyanto langsung turun ke Natura memimpin pencarian korban hilang. Suharyanto memastikan penanganan bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) dilakukan secara maksimal.
“Kejadian longsor di Natuna mendapat perhatian besar dari pemerintah pusat,” katanya di Natuna dalam keterangan tertulis yang diterima di Tanjungpinang, Selasa 7 Maret 2023.
Kepala BNPB Suharyanto bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad tiba di Bandara Raden Sadjat, Ranai, Natuna, Selasa (7/3), menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU dari Jakarta.
Setibanya di Natuna, Suharyanto langsung menggelar rapat untuk memberikan arahan kepada gubernur, komandan korem, kapolda serta seluruh forkopimda atau perangkat daerah lainnya yang terlibat langsung dalam proses evakuasi para korban tanah longsor di Pulau Serasan.
Suharyanto dalam arahannya meminta agar lokasi kejadian yang terpencil dan kondisi cuaca yang tidak stabil mempengaruhi proses pencarian. Evakuasi harus dilakukan dan tim evakuasi harus maksimal dalam mencari korban yang masih dinyatakan hilang untuk sementara.
“Setelah ini kita tetapkan sebagai darurat bencana, maka kita harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan. Sebanyak 47 orang yang dinyatakan hilang itu relatif banyak, makanya kita harus cari dengan maksimal, sampai betul-betul tidak mungkin ditemukan lagi,” ujar Suharyanto.
Ia juga meminta untuk masyarakat yang saat ini berada di pengungsian agar kebutuhan sehari-harinya terjamin, baik berupa sandang, papan dan pangannya.
“Jangan sampai masyarakat yang sudah kena musibah itu dibebani lagi dengan susah mendapat bantuan makanan, pakaian dan sebagainya. Kita harus perhatikan betul-betul sampai status darurat bencana selesai,” ujarnya.
Lanjutnya meskipun lokasi kejadian cenderung sulit diakses karena jauh dan harus berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu di laut Natuna, namun standar perlakuan penanganan bencana dilakukan secara seksama.
“Justru harus lebih maksimal lagi karena kondisi geografis dan cuaca mengharuskan kita demikian,” ucapnya.
Rencananya Suharyanto bersama Gubernur Ansar akan langsung menuju Pulau Serasan menggunakan kapal laut setelah tiba di Natuna. Namun karena kondisi cuaca dan jarak tempuh yang jauh akhirnya dalam rapat diputuskan ditunda menjadi subuh Rabu (8/3). ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"