KONTEKS.CO.ID – Kiprah Ismail Bolong di Kalimantan Timur bukan kaleng-kaleng. Dia adalah Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kaltim.
Dia terpilih secara aklamasi sebagi ketua Pertina Kaltim untuk periode 2021 sampai 2025. Keterpilihan Ismail Bolong secara aklamasi karena calon-calon lain tidak mengembalikan berkas administrasi pendaftaran. Praktis hanya Ismail Bolong satu-satunya calon.
Setelah terpilih, Ismail Bolong langsung tancap gas dan akan menggelar kejuaraan tingkat daerah untuk mencari bibit atlet berkualitas.
Pada 2021, Ismail Bolong juga terpilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Kalimantan Timur, periode 2021 sampai 2026 mendatang.
Ismail Bolong dilantik pada Sabtu, 12 Februari 2022, di Hotel Aston Samarinda, Kaltim. Dia mengatakan KKMB Kaltim yang dipimpinnya siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan paguyuban lain. Terutama mendukung program pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“KKMB Kaltim siap menjadi wadah untuk menaungi kita. Tugas saya sebagai ketua, bagaimana untuk menjaga hubungan baik seluruh paguyuban yang ada di Kaltim, lalu menjaga stabilitas dan sebagai mitra pemerintah,” katanya.
Terkait dengan Kaltim akan menjadi IKN Nusantara, Ismail Bolong juga memastikan KKMB Kaltim dalam waktu dekat juga akan melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Samarinda untuk pemberdayaan masyarakat.
“Wali Kota sudah menyampaikan bahwa ada langkah ekonomi yang bisa dikerjasamakan dengan Bone ke depan, untuk menyongsong IKN,” katanya saat itu.
Nama mantan polisi Polresta Samarinda, Ismail Bolong, mendadak mencuat ke hadapan publik karena video pengakuannya sebagai pengepul batu bara ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim), viral di media sosial dan WhatsApp.
Dalam video viral itu, Ismail Bodong mengaku memberikan setoran kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto atas testimoni yang menyatakan bahwa dia telah menyetor uang tambang ilegal sebesar Rp6 miliar.
Ismail Bolong sebelumnya mengakui memberikan setoran langsung di ruang kerja Komjen Agus Andrianto sebanyak Rp6 miliar. Setoran pertama Rp2 miliar diberikan pada Oktober 2021, kemudian setoran kedua Rp2 miliar diberikan pada November 2021, dan setoran ketiga Rp2 miliar diberikan pada Desember 2021.
Baca Juga:
1. Siapa Ismail Bolong, Sebut Setor ke Kabareskrim dan Munculkan Isu Perang Bintang Polri
2. Perang Bintang Muncul Lagi Setelah Video Ismail Bolong Viral
3. Testimoni Setoran Rp6 Miliar, Ismail Bolong Mengaku Ditekan Hendra Kurniawan
***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"