KONTEKS.CO.ID – Sopir mobil pikap Grandmax berinisial MAF (22) yang terlibat insiden dengan anggota TNI AL di Cileungsi, Kabupaten Bogor ikut memberikan klarifikasi.
Sopir mobil pikap itu mengakui jika anggota TNI AL bernama Kopla Khoirul Anam telah melakukan pemukulan terhadapnya seperti dalam video viral yang beredar.
Namun, kata MAF, hal itu lantaran kesalahannnya yang memepet mobil Toyota Rush nomor polisi F 1583 IK di Flyover Cileungsi, Bogor.
MAF mengaku melakukan pelanggaran lalu lintas dengan mengendarai mobil secara kencang dan ugal-ugalan.
“Serta memotong kendaraan lain, salah satunya milik Kopka Khoirul Anam Personel TNI AL,” ujar MAF dalam keterangan tertulis, Rabu 1 Mei 2024.
Dia juga mengaku telah melakukan perlawanan dengan cara mengejar dan membuat video yang tidak benar.
“Benar saya pengendara mobil pikap Grandmax mengakui minta maaf karena sudah membuat berita video yang tidak benar kepada Kopka Khoirul Anam dan institusi TNI Angkatan Laut,” katanya.
Klarifikasi Anggota TNI AL
Sebelumnya, anggota TNI AL bernama Kopka Khoirul menyampaikan klarifikasi insiden dengan sopir pikap katering Granmax berinisial MAF (22) itu.
“Kami sadar akan pentingnya memberikan informasi yang lengkap dan jujur kepada masyarakat. Terkait hal itu perlu kami klarifikasi dan menyampaikan kronologis yang sebenarnya,” kata Kopka Khoirul dalam keterangannya, Rabu 1 Mei 2024.
Menurut Khoirul, kejadian berawal saat dia pulang dari kantor pada pukul 14.15 WIB.
Saat hendak naik ke Flyover Cileungsi, mobilnya disalip potong secara agresif oleh sebuah mobil pikap hitam.
Kata Khoirul, sopir pikap terus melakukan manuver yang mengancam keselamatannya dan dua kendaraan lain. Termasuk menyebabkan mobilnya rusak.
Khoirul lantas turun dari mobil untuk mencoba mengklarifikasi situasi dengan sopir mobil pikap tersebut.
Namun, situasi semakin memanas dan akhirnya terjadi perkelahian yang menyebabkan sedikit luka pada sopir pikap.
“Kami ingin menegaskan bahwa kami bertindak dalam upaya menjaga martabat diri dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum,” tegas Khoirul.
“Kami juga berharap agar pihak terkait dapat menangani insiden ini dengan bijaksana dan menghindari penyebaran informasi yang tidak benar,” jelasnya.
Dia mengatakan, setiap insiden memiliki dua sisi cerita. Khoirul mengaku telah melaporkan peristiwa itu ke satuannya untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"