KONTEKS.CO.ID – Situasi terkini di sekitar lokasi ledakan gudang peluru di kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Pantauan konteks.co.id di sekitar lokasi ledakan gudang peluru sedikit terjadi kekacauan.
Pihak kepolisian pun sudah memasang garis kuning polisi di pintu masuk cluster Visalia, salah satu permukiman warga dekat gudang peluru yang meledak.
Meski demikian, belum ada informasi terkait pemasangan garis kuning polisi tersebut.
Menurut informasi yang konteks.co.id terima, sebanyak 33 kepala keluarga terdampak ledakan gudang peluru tersebut.
Bahkan, aliran listrik di cluster Visalia sudah terputus demi keamanan.
Konteks.co.id mencoba mengonfirmasi kepada pihak kepolisian di lokasi. Namun, polisi tak menyebutkan tak bisa memberikan keterangan.
Sebabnya, seluruh kejadian sudah diambil alih TNI.
Pihak TNI di lokasi kejadian juga tak bisa memberikan keterangan terkait ledakan tersebut.
Sebelumnya, TNI AD menyebutkan tak ada korban imbas ledakan gudang peluru tersebut.
TNI Sebut Tak Ada Korban Jiwa
Pangdam Jaya, Mayjen Mohamad Hasan mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan lokasi ledakan gudang peluru.
Seperti publik ketahui, baru saja terjadi ledakan gudang peluru Artileri Medan (Armed) di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor.
“Kami sudah mengecek seluruh lokasi. Satu kilometer ke depan ke arah permukiman tidak ada korban jiwa. Perlu kami tegaskan tidak ada korban jiwa,” kata Hasan kepada wartawan, Sabtu 30 Maret 2024.
Kekinian, kata Hasan, masih ada kerawanan akan ledakan dan dapat langsung datang ke lokasi.
“Saat ini kami tidak bisa masuk langsung ke lokasi karena masih ada kerawanan ledakan kecil,” ujarnya.
Hasan menyampaikan, amunisi yang meledak di gudang nomor 6 dan sudah kedaluarsa.
“Pengembalian dari berbagai satuan Kodam Jaya di seluruh wilayah Jakarta ini. Ada 160 jenis amunisi maupun bahan peledak yang ada di gudang itu,” terangnya.
Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, aparat masih kesulitan mendekat ke lokasi ledakan gudang peluru.
Saat ini, kata Kristomei, yang jadi prioritas adalah mengevekuasi warga sekitar ledakan gudang peluru.
“Warga sudah kami evakuasi ke tempat yang lebih aman, dan babinsa terus berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk mengamankan masyarakat yang ada di sana,” ujar Kristomei Sabtu, 30 Maret 2024.
Menurut Kristomei, api masih membakar kompleks gudang peluru tersebut hingga pukul 20.23 WIB.
Gudang tersebut menyimpan berbagai jenis amunisi TNI AD. Termasuk peluru-peluru kaliber besar, amunisi untuk artileri medan, dan artileri pertahanan udara (arhanud).
Granat dan Proyektil Nyasar
Sebelumnya, ledakan gudang peluru tersebut berimbas ke permukiman warga, salah satunya Perumahan Kota Wisata.
Dua Cluster di perumahan Kota Wisata, Desa Ciangsana terkena granat dan proyektil nyasar imbas ledakan gudang peluru.
Husni, Manajemen Kota Wisata mengatakan, salah satu rumah warga di Cluster Nashville terkena granat akibat ledakan.
Selain itu, proyektil peluru jatuh di Cluster Bellwood. Namun, saat ini granat yang nyasar tersebut sudah polisi amankan.
“Granat yang terlempar sampai ke depan unit Nashville TD8/7 sudah dievakuasi oleh pihak kepolisian,” ujarnya.
Estate Management Kota Wisata sudah menurunkan petugas keamanan untuk mengevakuasi warga dari cluster-cluster yang terdampak ledakan.
Selain itu, petugas damkar sudah berjaga di dekat area Cluster Visalia.
Kepala Lokasi Parkir Kota Wisata, Rudy, mengatakan, terjadi penumpukan kendaraan di sekitar gerbang belakang Kota Wisata.
Sebabnya, kendaraan-kendaraan warga di tiga cluster tersebut dievakuasi untuk menghindari kerugian lainnya.
“Terjadi penumpukan kendaraan di sekitar gerbang belakang Kota Wisata karena evakuasi,” tandasnya.(Laporan Grace Ekklesia Noel – Jurnalis Magang)***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"