KONTEKS.CO.ID – Penolakan pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) berakhir ricuh.
GP Ansor dan Banser menolak pergelaran pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam, Perumahan Purimas, Gunung Anyar, Surabaya pada Kamis 22 Februari 2024 malam.
Massa dari GP Ansor dan Banser terlibat kericuhan dengan jemaah pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah sekitar pukul 18.30 WIB.
Penolakan pengajian tersebut lantaran panitia pengajian sebelumnya menyepakati tidak akan mendatangkan Syafiq Riza Basalamah.
Alhasil, massa langsung menggeruduk masjid tempat pengajian berlangsung.
Sekretaris PAC GP Ansor Kota Surabaya, Rizam Syafiq mengatakan, awalnya telah melayangkan surat keberatan atas kegiatan yang menghadirkan Ustaz Syafiq Riza Basalamah tersebut.
Dalam surat tersebut, Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Gunung Anyar keberatan dengan ceramah Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
“Yang dalam ceramah-ceramahnya banyak sekali menyerang amaliyah NU. Misal, terkait berzikir,” ungkap Rizam dalam keterangannya, Jumat 23 Februari 2024.
Terkait pembubaran, Rizam menyebut telah menggunakan adab dan musyawarah terlebih dahulu.
“Meski kami tahu dalam ceramah-ceramahnya banyak menyerang amaliyah NU, PAC GP Ansor Gununganyar tidak serta membubarkan begitu saja,” ujarnya.
“Kami tetap memakai adab musyawarah dan tabayun dengan pihak panitia dan yayasan yang menyelenggarakan acara tersebut,” sambungnya.
Kesepakatan Musyawarah
Musyawarah tersebut berlangsung pada Kamis, 22 Februari 2024 pagi.
Polsek Gunung Anyar menjadi fasilitator musyawarah antara panita pengajian dengan PAC GP Ansor Gunung Anyar.
Hadir pula dalam musyawarah MWCNU Gunung Anyar, Koramil, Camat Gunung Anyar, Polsek Gunung Anyar, Takmir Masjid, Yayasan serta PAC GP Ansor dan Satkoryon Banser Gunung Anyar.
Pihaknya, kata Rizam, memiliki bukti surat kesepakatan dan foto pertemuan ini.
“Dalam pertemuan tersebut, disepakati meniadakan pemateri Syafiq Riza Basalamah untuk menjaga kondusifitas di wilayah Gununganyar,” ungkapnya.
Salah satu poin kesepakatan, tetap menggelar salat maghrib berjemaah.
Lalu, meminta panitia untuk membuat meme pembatalan kegiatan tersebut. Agar, tidak ada pengerahan massa dan jemaah bisa mendapat informasi ini.
“Hingga sore hari, pembuatan meme pembatalan diingkari oleh pihak panitia. Banyak jemaah yang berdatangan. Meski begitu, sahabat-sahabat Ansor Banser tetap menjaga kondusifitas dan mengawal kesepakatan di pagi hari,” kata Rizam.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"