KONTEKS.CO.ID – Puluhan kapal nelayan yang bersandar di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal, terbakar pada Senin 14 Agustus 2023 malam. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turun langsung ke lokasi, Rabu 16 Agustus 2023.
Ganjar Pranowo membantu koordinasi penanganan pemadaman kebakaran puluhan kapal nelayan di Tegal tersebut.
Ganjar Pranowo mengungkapkan, jumlah kapal nelayan yang terbakar di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal bertambah akibat tiupan angin kencang.
“Ini ada penambahan kapal yang terbakar karena kondisi angin maka kami dibantu seluruh tim. Ada dari Angkatan Laut, dari Kodim, Polres, terus ini komplet dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga datang semuanya,” ungkap Ganjar menukil Antara.
Ganjar mengungkapkan, proses pemadaman kebakaran kapal nelayan terkendala peralatan dan kondisi angin kencang.
Lantaran itu, Ganjar berkoordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melalui sambungan telepon.
Berdasarkan data terbaru, jumlah kapal nelayan yang terbakar bertambah lima unit.
Dengan demikian, total jumlah kapal nelayan yang terbakar sebanyak 57 unit kapal dan satu rumah terdampak.
“Memang butuh peralatan, tadi saya sudah koordinasi dengan BNPB agar wali kota membuat surat darurat sehingga kalau satu area itu seperti jebakan, mereka masuk di situ dan tidak bisa keluar,” jelasnya.
“Sedangkan ditembak dengan pemadam kebakaran yang manual tidak selesai, nampaknya butuh waterboom pakai helikopter. Dari sana sudah siap,” imbuhnya.
Ganjar mengatakan, langkah yang penting saat ini adalah memadamkan api yang membakar puluhan kapal dan memastikan benar-benar tidak ada lagi titik api.
Setelah proses pemadaman dan evakuasi bangkai kapal selesai, lanjut Ganjar, pihaknya akan mendesain ulang pelabuhan dan menyiapkan regulasi yang tegas agar kejadian serupa tidak terulang.
“Setelah itu saya sudah minta tadi dari Pemkot (Tegal), dari Pemprov (Jateng), dari KKP juga untuk kita redesain. Bagaimana regulasinya, bagaimana secara fisiknya agar ini bisa diatur dan tidak terulang. Aturannya mesti keras,” terangnya.
Tak Ada Asuransi
Aturan tersebut juga berkaitan dengan asuransi kapal milik nelayan sebab dari 57 kapal yang terbakar, semuanya tidak diasuransikan oleh pemiliknya, apalagi ada yang memiliki lebih dari satu kapal.
“Memang setelah saya tanya, satu pun tidak ada yang asuransi. Ini rasa-rasanya kami perlu edukasi dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), penting kapal asuransi. Tadi ada dua kalau nggak salah yang memiliki lima kapal. Pasti kerugiannya cukup besar,” kata dia.
Ganjar mengaku, sudah menyiapkan bantuan bagi para nelayan, khususnya nelayan yang terdampak dan tidak bisa melaut.
“Kami minta para nelayan yang tidak bisa melaut hari ini, kami kasih bantuan makanan dulu karena selama beberapa hari ini dia akan kesulitan,” katanya.
Menurut dugaan, kebakaran kapal nelayan di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal berasal dari KM Kurnia Jaya yang sedang bersandar.
Angin kencang mengakibatkan api cepat membesar dan merembet ke kapal lain.
Sejumlah pihak terkait masih melakukan upaya kebakaran kapal hingga Rabu 16 Agustus 2023 malam.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"