KONTEKS.CO.ID – Seorang mahasiswi berinisial M menjadi korban salah tembak polisi di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Selasa 30 Januari 2024.
Mahasiswi STIE 66 Kendari, Sultra tertembak senjata polisi di bagian dada sebelah kanan sekitar pukul 22.35 WITA.
Mahasiswi itu tertembak saat berada di dalam mobil yang terparkir di depan SPBU Kecamatan Baruga, Kendari, Sultra.
Kuat dugaan, oknum polisi yang melepaskan tembakan hendak menembak teman M yang terlibat kasus narkotika. Namun, tembakan tersebut justru mengenai dada kanan M.
Belakangan terungkap, M merupakan anak perwira TNI Letda Inf Marpin yang menjabat Danramil 1309-01/STB di Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Moch Sholeh menjelaskan terkait penembakan mahasiswi anak perwira TNI itu.
Kata dia, saat kejadian anggota reserse narkoba sedang berusaha menangkap pelaku kasus peredaran narkoba.
Kekinian, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan insiden salah tembak ini.
“Kami sudah turunkan tim untuk mengecek dulu. Masih dicek dulu,” ujar Sholeh kepada wartawan mengutip Kamis, 1 Februari 2024.
Sholeh juga memastikan, akan memeriksa polisi yang melepaskan tembakan hingga mengenai tubuh mahasiswi tersebut.
Direktur Narkoba Polda Sultra, Kombes Bambang Tjahjo Bawono menyebut, pihaknya telah menemui korban yang mendapat perawatan di RS Ismoyo, Kendari.
Bambang juga mengonfirmasi terkait insiden salah tembak tersebut.
Tembak Pelaku Narkoba
Saat kejadian, kata dia, M bersama temannya yang berinisial IP atau Bocil, yang merupakan salah satu pelaku tindak pidana narkotika.
“Jadi intinya memang kita mau nangkap Bocil karena dia tadi mau ngambil narkoba. Pas mau ditangkap dia lari kemudian ada anggota saya semua di situ,” jelasnya.
“Pelaku lari dan saat dilakukan penembakan mengenai adek (M) yang di dalam mobil. Karena posisinya dia (pelaku) lari mungkin meleset ke korban,” tuturnya.
Pihaknya, lanjut Bambang, akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban.
“Bahwa kami sebagai petugas dan saya sebagai pimpinan akan tetap bertanggung jawab apa yang dilakukan anggota saya di lapangan,” ujarnya.
“Untuk seluruh biaya pengobatan nanti kita yang bantu termasuk kalau dilakukan operasi,” imbuhnya.
Bambang berharap korban segera sembuh.
Selanjutnya, polisi akan meminta keterangannya sebagai korban salah tembak.
“Saya minta nanti adik (M) proaktif dalam memberikan keterangan terhadap kejadian tersebut,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"