KONTEKS.CO.ID – Gunung Semeru di kawasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu, 24 Januari 2024 pagi.
Gunung Semeru tercatat mengalami erupsi pada Rabu pagi sebanyak dua kali dengan kolom letusan 700 meter dan 800 meter.
Erupsi Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 mdpl pertama terjadi pada pukul 07:25 WIB dan erupsi kedua pada pukul 08:55 WIB.
Erupsi Pertama
“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Rabu, 24 Januari 2024, pukul 07:25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 4376 m di atas permukaan laut),” tulis Sigit Rian Alfian dalam laporannya melaui laman magma.esdm.go.id.
Mahameru sebutan gunung api ini mengeluarkan abu berwarna putih hingga kelabu berintensitas tebal ke arah utara.
Tercatat amplitudo maksimumnya sebesar 22 mm dan durasi 97 detik.
Erupsi Kedua
“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Rabu, 24 Januari 2024, pukul 08:55 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 4.476 m di atas permukaan laut),” tambah Sigit.
Pada erupsi kedua, Sigit menyebutkan bahwa kolom abu yang teramati berwarna kelabu berintensitas tebal ke arah utara dan barat laut.
Pada alat seismograf amplitudo maksimum Mahameru 23 mm dan durasinya 110 detik
Rekomendasi
1. Mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara pada sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan. Sebabnya, berpotensi terlanda perluasan awan panas serta aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Masyarakat tidak boleh beraktivitas pada radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Masyarakat selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Utamanya, sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"