KONTEKS.CO.ID – Salah satu stasiun pemantau Gunung Anak Krakatau mengalami kerusakan akibat lontaran material gunung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, salah satu stasiun pemantau yang berada di tubuh Gunung Anak Krakatau ini rusak akibat lontaran material saat erupsi tanggal 26, 27, dan 28 November 2023.
“Akibat material yang dilontarkan G. Anak Krakatau pada tanggal 26, 27, 28 November 2023 mengakibatkan kerusakan pada salah satu stasiun yang berada di tubuh G. Anak Krakatau,” tulis akun instagram @pvmbg_ pada Minggu, 17 Desember 2023.
Berdasarkan dokumentasi foto PVMBG, terlihat panel surya beserta besi penyangga mengalami kerusakan setelah terhantam material berwarna hitam.
Bahkan material tersebut merusak lantai dan terlihat masuk beberapa sentimeter ke dalam tanah.
PVMBG melaporkan erupsi terakhir Gunung Anak Krakatau terjadi pada Sabtu, 16 Desember 2023 sebanyak tiga kali yaitu pada pukul 07.35 WIB, 08.26 WIB, dan 10.24 WIB dengan tinggi kolom abu teramati bervariasi antara 500 –1.000 meter di atas permukaan laut.
Gunung Anak Krakatau tercatat menjadi gunung yang paling aktif selama tahun 2023 ini dengan jumlah letusan 139 kali.
Mengutip laman magma.esdm.go.id per hari ini Minggu, 17 Desember 2023, berikut jumlah letusan gunung api di Indonesia yang pernah tercatat:
1. Gunung Anak Krakatau 139 kali letusan.
2. Gunung Ili Lewotolok 108 kali letusan.
3. Gunung Ibu 60 kali letusan.
4. Gunung Semeru 40 kali letusan.
5. Gunung Marapi 38 kali letusan.
6. Gunung Dukono 33 kali letusan.
7. Gunung Kerinci 16 kali letusan.
8. Gunung Dempo 3 kali letusan.
9. Gunung Karangetang 2 kali letusan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"