KONTEKS.CO.ID — Soa-soa layar merupakan kadal air endemik dari Indonesia Timur salah satunya berada di Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohaai, Sulawesi.
Soa-soa layar memiliki nama ilmiah Hydrosaurus celebensis dan memiliki panjang tubuh sekitar 1 meter dengan sebutan kadal agamid terbesar di dunia.
“Selain komodo, hewan yang disebut-sebut sebagai dinosaurus yang masih hidup adalah Soa-soa Layar,” tulis akun instagram @btn_rawaaopawatumohai pada Senin, 28 Agustus 2023.
Pada daerah aslinya, satwa ini disebut piccara sedangkan di kalangan penghobi dikenal dengan Saigon (Sailfin Dragon).
Reptil ini hidup di pepohonan yang tumbuh di sekitar aliran sungai atau kolam kawasan hutan. Makanan soa-soa layar berupa tanaman, dedaunan, buah-buahan, serta berbagai macam serangga, kaki seribu, dan sebagainya.
Kadal bersirip ini merupakan binatang yang pandai berlari dan berenang karena memiliki ekor yang berbentuk pipih yang dapat membantunya berenang dengan cepat. Ekornya digunakan sebagai alat mendayung sekaligus pengemudi.
Warna kadal ini cenderung gelap cokelat kehijauan dan memiliki bintik-bintik hitam. Bagian kepalanya kecil dan moncong, ada lubang hidung berbentuk oval pada moncongnya.
Satwa ini mampu bertahan hidup hingga 15 tahun atau lebih. Ketika musim kawin tiba, soa-soa jantan akan bertarung untuk memperebutkan soa-soa betina.
“Telur yang dihasilkan oleh soa-soa betina umumnya antara 5 hingga 9 butir setiap tahun,” tulis akun @btn_rawaaopawatumohai.
Telur soa-soa ini nantinya akan menetas ketika mencapai 65 hari.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"