KONTEKS.CO.ID – Pihak kepolisian terus menyelidiki kasus bayi tertukar di Rumah Sakit (RS) Sentosa Bogor.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, saat ini penyelidikan kasus bayi tertukar di RS Sentosa Bogor itu masih terus bergulir.
Pihaknya, kata Rio, berharap pengusutan kasus bayi tertukar selama setahun di RS Sentosa Bogor itu dapat tuntas pekan depan.
Dalam penyelidikan, lanjut Rio, pihaknya melibatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Menurut rencana, orang tua bayi akan tes DNA pada pekan depan.
“Nanti pihak kepolisian yang didukung oleh Pak Plt (Pemkab Bogor) langsung mendampingi yang bersangkutan untuk melaksanakan tes DNA,” ujar Rio kepada wartawan, Rabu 16 Agustus 2023.
Saat ini, pihak kepolisian fokus menyelesaikan perkara tersebut lantaran ibu bayi berharap agar anak kandungnya bisa kembali.
“Insya Allah ini akan terang-benderang, ini kita mengutamakan kemanusiaan dimana lahiriah seorang ibu yang ingin mendapatkan anaknya yang selama ini menurut dia mungkin adalah tertukar,” jelasnya.
“Kita juga mencari kemungkinan yang lain, terjadi di tempat lain,” imbuhnya.
Periksa 9 Orang
Pihak kepolisian juga telah memeriksa sembilan orang terkait kasus bayi tertukar tersebut.
Kesembilan orang tersebut merupakan pihak rumah sakit dan keluarga yang menurut dugaan terlibat.
“Dari pihak rumah sakit dan dari pihak keluarga,” ucap Rio.
Pengakuan Ibu Bayi Tertukar
Ibu yang bernama Siti Mauliah mengaku bayi laki-lakinya tertukar setelah melahirkan di RS Sentosa Bogor, pada 18 Juli 2022.
“Jadi tahun lalu, 18 Juli 2022, klien saya Siti Mauliah itu melahirkan secara caesar di rumah sakit,” ujar kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho pada, Jumat 11 Agustus 2023.
“Hari pertama masih disusui. Ketika hari keduanya dikasih bayi lagi, sudah merasa aneh karena secara psikologis mungkin merasa beda pas nyusui di hari kedua,” lanjutnya.
Kata Rusdy, di situ mulai tertukar ternyata gelangnya. Namun, saat itu suster di RS mengatakan cuma jatuh atau tertukar.
“Ketika dia pulang, suster datang lagi keesokan harinya menanyakan perihal gelang,” ujarnya.
Rusdy mengatakan, kliennya sudah melakukan tes DNA untuk memastikan apakah bayi itu anak kandungnya. Hasilnya, bayi itu bukan anak kandungnya.
Menurut Rusdy, kliennya sudah meminta tanggung jawab rumah sakit. Namun, lantaran belum ada kejelasan akhirnya melapor ke Unit PPA Polres Bogor.
“Jadi kita minta ke rumah sakit untuk bertanggung jawab, mencoba menghadirkan pihak yang satu lagi. Namun pihak satu lagi nggak mau tes DNA. Akhirnya kita buat aduan ke Polres Bogor Unit PPA untuk minta penyelesaian dari kepolisian,” jelasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"