KONTEKS.CO.ID – Seorang warga meninggal dunia dan satu lainnya masih hilang akibat banjir dan tanah longsor yang menerjang wilayah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, hingga Jumat 14 Juli 2023.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatra Barat satu warga meninggal dunia itu akibat tertimbun longsor di Jorong Pantas, Kabupaten Agam.
“Dengan ditemukannya korban meninggal dunia, BPBD setempat mencatat satu warga lainnya masih dinyatakan hilang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resmi, Sabtu 15 Juli 2023.
Selain itu, tanah longsor juga menyebabkan dua rumah mengalami rusak berat dan 26 lainnya terdampak.
Kemudian, 200 jiwa mengungsi di Masjid Antokan dan Keremba Jalaepung.
“Longsor juga menyebabkan ruas jalan provinsi untuk sementara tidak dapat dilalui,” kata dia.
BPBD Kabupaten Agam bersama dengan pihak terkait lainnya masih terus melakukan pencarian korban yang masih hilang.
Pembersihan material longsor juga dilakukan berkoordinasi dengan UPT Balai Jalan dan masyarakat setempat.
Sementara di Kabupaten Padang Pariaman, rumah warga yang terdampak banjir terus bertambah.
Rumah warga terdampak mencapai 1.054 unit. 85,5 hektare sawah juga dilaporkan terendam, hingga Jumat 14 Juli 2023 pukul 18.45 WIB,
Banjir dengan tinggi muka air mencapai 150 cm memaksa 68 jiwa untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
BPBD Kabupaten Padang Pariaman bersama instansi terkait telah memberikan bantuan logistik kepada warga yang mengungsi dan juga terdampak.
”Hingga kini, banjir dilaporkan masih menggenang di wilayah tersebut,” ujarnya.
Akses Jalan Terputus
Sebelumnya, BNPB menyebutkan banjir dan tanah longsor di Sumbar terjadi di Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Akibat banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumbar tersebut sejumlah akses jalan terputus.
Menurut catatan BNPB, tanah longsor di Jorong Alai Nagari Koto Malintang, Kabupaten Agam menutup ruas jalan provinsi.
Bahkan, di Kabupaten Agam tanah longsor berdampak pada kerusakan bangunan dan prasarana.
“Sejumlah kerusakan teridentifikasi di Jorong Alai Nagari Koto Malintang, material longsor menutup ruas jalan provinsi sehingga kendaraan tidak dapat mengaksesnya,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Jumat 14 Juli 2023.
Selain itu, tanah longsor juga terjadi di Jorong Muko-muko.
Di daerah ini, dua rumah rusak dan beberapa rumah lain di Jorong Sigiran, Jorong Pantas dan Jorong Batunangai.
“Wilayah lain di Agam yang terdampak tanah longsor antara lain di Jorong Pandan, Jorong Sungai Tampang, Jorong Sungai Tampang dan Jorong Galapung,” ujarnya.
“Sedangkan bencana banjir, Jorong Muko-muko Nagari Koto Malintang juga terkena dampak banjir,” lanjutnya.
Di Kabupaten Padang Pariaman sejumlah akses jalan juga terputus tertutup material longsor.
“Di Nagari Lubuak Pandan dan Nagari Anduriang, satu rumah warga rusak dan sejumlah titik longsor menutup akses jalan. BPBD mencatat rumah warga terdampak mencapai 800 unit,” kata Abdul.
Selengkapnya dapat disimak di sini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"