KONTEKS.CO.ID – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang kembali membuat heboh. Kali ini, dia meragukan Nabi Adam sebagai manusia pertama yang diturunkan Allah SWT ke muka bumi.
Keraguan pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang meragukan Nabi Adam sebagai manusia pertama di bumi itu diunggan akun @herypatoeng di TikTok.
Potongan video pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang meragukan Nabi Adam sebagai manusia pertama di bumi itu berdurasi 50 detik dan telah ditonton jutaan orang.
“Saudara-saudara, Adam yang sering kita katakan bahwa manusia pertama bisa jadi betul juga bisa jadi meleset,” sebut Panji Gumilang dalam potongan video, dikutip Selasa, 20 Juni 2023.
Panji Gumilang mengatakan, Nabi Adam diciptakan dari debu atau tanah dan tertulis dalam Al Kitab, baik perjanjian lama, perjanjian baru maupun perjanjian masa kini.
“Kalau cerita dari Al Kitab baik itu Al Kitab perjanjian lama, perjanjian baru maupun perjanjian yang paling kini itu mengatakan bahwa Adam itu diciptakan daripada debu atau tanah. Kemudian terciptalah makhluk yang namanya Adam itu,” ujarnya.
Panji Gumilang Ngaku Komunis
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang yang berada di Indramayu, Jawa Barat itu menyebut dengan lantang bahwa dirinya adalah komunis.
“Saya komunis, anak-anakku sekarang China umur kemajuannya 25 tahun diukur dari tahun 1998,” ujar Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al-Zaytun yang kontroversial itu menukil akun TikTok @inverno.channel pada Jumat 16 Juni 2023.
“Pada 1998 Indonesia sudah naik hampir bersamaan dengan China dipotong, hancur lagi nol lagi, China naik terus menjadi raksasa segala hal,” imbuhnya.
Menurut pendapat Panji Gumilang, ekonomi China adalah kekuatan dunia yang dapat menyalip kapitalis Amerika Serikat dan Eropa.
“China sebagai pendatang baru harus kuat daripada raksasa tua,” kata dia.
“Kaum kapitalis Eropa sudah hidup ratusan tahun kaya, kapitalis AS ratusan tahun sudah tua,” sambungnya.
Kekuatan China, lanjut Panji, tidak dapat terlepas dari peran Deng Xiaoping yang terkenal dengan pernyataannya, ‘tidak peduli apakah itu kucing putih atau kucing hitam, selama bisa menangkap tikus, itu adalah kucing yang baik’.
“Jangan pura-pura kucing yang menyayangi tikus seperti yang dilakukan oleh kaum imperalis kapitalis. Seperti menyayangi rakyatnya tapi dia mencengkeram. Bahasa China begitu, entah ngerti entah tidak orang China itu,” tuturnya.
“Kucing galak, pura-pura sayang kepada tikus. Kan tikus makanan kucing, di mana ada kucing yang sayang pada tikus,” tandasnya.
Sebut Al-Qur’an Bukan Kalam Allah
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang melontarkan pernyataan kontroversial yang menyebut jika Al-Qur’an bukanlah kalam Allah, melainkan kalam Nabi Muhammad SAW yang didapat dari wahyu.
Video TikTok dengan akun @herypatoeng mengunggah pernyataan kontroversial Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al-Zaytun tersebut dan kemudian diunggah ulang akun Instagram @info_uniik pada Kamis, 15 Juni 2023.
“Nabi Muhammad juga sudah mendeclare ‘Dzalikal kitabu la’ raiba’, itu Nabi Muhammad itu yang mendeclare, atas wahyu Illahi, bukan kalam Allah, kalam Nabi Muhammad yang didapat dari pada wahyu,” kata Panji Gumilang.
“Kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu orang Indramayu, nggak ngerti,” lanjut Panji Gumilang.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"