KONTEKS.CO.ID – Ratusan pemudik yang akan menyeberang menggunakan kapal laut dengan jasa PT. Dharma Lautan Utama dari Pelabuhan Surabaya menuju Pelabuhan Lembar di Nusa Tenggara Barat (NTB) gagal berangkat ke kampung halaman mereka karena karena alasan tidak jelas pada Rabu, 19 April 2023.
Pemudik yang jumlahnya ratusan ini mengaku tidak ada kejelasan informasi apa yang menyebabkan mereka tidak naik ke KM Kirana 7 yang tiketnya telah mereka beli dengan harga Rp3,8 juta rupiah untuk penumpang orang dan kendaraan roda empat yang mereka bawa.
Salah satu penumpang bernama Intan Wardatun menceritakan pengalaman pahitnya ini kepada konteks.co.id. Dia masih terus berupaya untuk mendapat kepastian kenapa dirinya tidak menyeberang dengan KM Kirana 7 yang tiketnya sudah jauh-jauh hari dia beli.
Intan yang berasal dari Bekasi akan mudik ke Kota Bima, Bima Sumbawa, NTB, sesuai jadwal akan berangkat pada pukul 13.00 WIB. Karena itu, Intan dan keluarganya sudah tiba sejak pukl 10.00 WIB. Tapi saat ini dia justru tidak bisa menyeberang dengan alasan tidak jelas.
“Saya sudah sampai Surabaya, tapi tertahan dengan alasan tidak jelas,” kata Intan.
Dalam kondisi tidak jelas ini, Intan sempat menemui seorang petugas yang mengaku sebagai Kasi Tiketing PT. Dharma Lautan Utama bernama Wira. Menurutnya, dia harus membeli tiket baru khusus untuk orang. Karena tiket yang Intan beli hanya untuk kendaraan saja.
“Saya membeli tiket via online untuk penyebrangan Surabaya – Lembar hari ini sejak seminggu lalu. Begitu sampai port ternyata Tiketnya hanya untuk Kendaraan dan penumpang harus membeli tiket lagi,” kata Intan.
Tapi saat Intan akan membeli tiket khusu untuk orang secara langsung di pelabahan, ternyata kuotanya sudah habis. Menurutnya ini tidak masuk akal, sementara secara online tiket untuk menyeberang untuk siang ini masih dijual secara online pada pagi hari tadi.
“Pas mau beli tiket untuk penumpang, katanya kouta untuk penumpangnya habis. Jadi saya tidak bisa mneyebrang. Dan uang tidak bisa balik. Tiket saya dianggap hangus, saya tidak bisa menyeberang, karena seluruh kuota orang untuk jadwal penyebrang habis,” katanya.
Tagline PT. Dharma Lautan Utama “Sepenuh Hati Melayani Negeri” sebagai armada pelayaran nasional ternyata tidak dengan penuh hati melayani. Persiapan mereka untuk menghadapi lonjakan penumpang saat mudik Lebaran 2023 ini jelas tidak dipersiapkan dengan baik untuk memberi pelayanan terhadap masyarakat akan mudik.
Dengan kondisi yang terjadi saat ini, Intan terancam gagal mudik ke Bima dan terancam merayakan hari Lebaran di jalan. Karena saat ini sudah berada di Surabaya dan bila harus kembali lagi ke Bekasi, tentu akan membuang-buang waktu. Mudik aman berkesan yang menjadi motto pemerintah untuk pelaksanaan mudik 2023 diabaikan PT. Dharma Lautan Utama.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"