KONTEKS.CO.ID – Tite undur diri usai Brasil disingkirkan Kroasia melalui adu penalti pada babak perempat final Piala Dunia 2022.
Tite undur diri sebagai pelatih tim nasional Brasil setelah menjabat posisi tersebut sejak 2016.
Prestasi terbaik Adenor Leonardo Bacchi atau Tite, selama membesut Canarinha – julukan timnas Brasil – adalah menjuarai Copa America 2019.
Selain itu Tite membawa Brasil finis runner up Copa America 2021. Plus dua kali terhenti di babak perempat final Piala Dunia, yakni di Rusia 2018 dan Qatar 2022.
Seperti dilaporkan Marca, Tite merasa mengembalikan moral semua pemain adalah tugasnya dan dia tidak bisa melakukannya.
Meski memenangkan Copa America 2019, itu adalah satu-satunya trofi utama yang dimenangkan Tite sebagai manajer Brasil dan sisanya hanyalah patah hati.
Melatih negara paling sukses dalam sejarah Piala Dunia memiliki konsekuensi, tidak semua orang dapat menahan tekanan yang menyertainya.
Namun, Tite menyebutkan dia akan mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah Piala Dunia Qatar.
Usai menandatangani perpanjangan kontrak empat tahun pada tahun 2018, Tite memang memperingatkan Federasi Sepak Bola Brasil. Ini cara yang sulit untuk dilakukan tetapi Tite ingin menghormati kata-katanya.
Federasi Sepak Bola Brasil kini memiliki tugas yang rumit untuk memilih pelatih berikutnya untuk tim Samba.
Tite akan menjadi orang yang memimpin generasi pemain muda ini yang masih memiliki Neymar (saat ini 34 tahun) di Piala Dunia terakhir dalam kariernya.
Adapun ini adalah Piala Dunia ketiga berturut-turut Neymar di mana dia tidak bisa melewati perempat final.
Neymar melewatkan panggilan masuk timnas Brasil ke Piala Dunia 2010 dan telah mengalami banyak masalah sejak saat itu.
Sebuah akhir yang pahit untuk perjalanan Piala Dunia Neymar, terutama setelah gol ajaib yang dia cetak di perpanjangan waktu melawan Kroasia di Qatar 2022.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"