KONTEKS.CO.ID – Pelecehan online yang ditujukan kepada para pesepak bola membuat pemain timnas Inggris ancang-ancang menjauhi akun media sosial personal mereka selama berlangsungnya Euro 2024 di Jerman, 14 Juni-14 Juli 2024.
Beberapa pemain The Three Lions bahkan dikabarkan akan menonaktifkan media sosial mereka. Ini dilakukan untuk menghindari gangguan di tengah arus pelecehan online yang sedang berlangsung yang ditujukan kepada para pesepak bola.
FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) belum memberikan panduan resmi kepada tim mengenai bagaimana cara menangani akun sosial mereka selama berada di Jerman, tetapi beberapa pemain telah memilih untuk tidak mengaktifkan akun mereka selama Euro.
Di sisi lain, sang pelatih, Gareth Southgate mengizinkan para pemainnya untuk membuat pilihan mereka sendiri.
Pada Mei lalu, pemain timnas Inggris telah diberikan jaminan oleh polisi bahwa akan ada tindakan keras terhadap individu yang mengirimkan pesan yang menghina secara rasial selama Euro 2024.
Para pemain timnas Inggris kerap menjadi sasaran pelecahan di dunia maya. Sebuah laporan dari FIFA pada 2023 mengungkapkan bahwa kekalahan Inggris di perempat final Piala Dunia 2022 dari Prancis menyebabkan salah satu lonjakan terbesar dalam pelecehan online di turnamen tersebut.
Laporan tersebut mengklaim bahwa 38 persen dari pelecehan tersebut berasal dari akun-akun di Eropa, sementara lebih dari 300 orang yang membuat komentar yang dianggap menghina atau diskriminatif telah dirujuk ke otoritas yurisdiksi.
Para pemain Inggris juga menjadi sasaran 12.500 pesan kasar selama Euro 2020. Sementara Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka menjadi sasaran pesan rasial yang menghina setelah gagal mengeksekusi penalti saat final Euro 2020 melawan Italia.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"