KONTEKS.CO.ID –Â Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memuji Fluminense menjelang pertandingan final Piala Dunia Antarklub 2023. Ia terkesan dengan gaya permainan yang diperlihatkan oleh tim Amerika Selatan tersebut.
Final Piala Dunia Antarklub 2023 akan mempertemukan juara Amerika Selatan, Fluminense, dengan juara Eropa, Manchester City. Pertandingan sengit ini akan berlangsung di King Abdullah Sports City, Jeddah, Sabtu (23/12/2023) dini hari WIB.
Kedua tim melaju ke final setelah meraih kemenangan meyakinkan dalam laga semifinal. Fluminense mengalahkan tim Mesir, Al Ahly, dengan skor 2-0, sementara Manchester City menghantam Urawa Red Diamonds dari Jepang dengan skor 3-0.
Fluminense diakui membawa gaya permainan yang menghidupkan kembali semangat Jogo Bonito khas Brasil. Pelatih Fluminense, Fernando Diniz, menggambarkan gaya permainan timnya sebagai kebalikan dari gaya yang diterapkan oleh Pep Guardiola, yaitu gaya anti-positional.
Gaya permainan Fluminense lebih mengutamakan pergerakan yang dinamis dan bebas, mengandalkan kemampuan teknik serta pengambilan keputusan yang brilian dari para pemainnya.Â
Terinspirasi dari futsal, Diniz menciptakan suatu bentuk permainan yang melampaui tradisi sepakbola modern yang terlalu memperhatikan penempatan posisi dan zona.
Faktanya, gaya permainan Fluminense dipandang sebagai kebalikan dari sepakbola Eropa yang lebih struktural dan kaku dalam hal penempatan posisi. Carlos Carvalhal, pelatih berpengalaman asal Portugal, menggambarkan gaya Fluminense sebagai suatu bentuk kekacauan yang terorganisir.
Pep Guardiola turut terkesima dengan gaya permainan Fluminense. Namun, ia juga menyadari tantangan besar yang akan dihadapi oleh The Citizens serta kunci untuk mengatasi tim lawan.
“Dengan cara mereka bermain, kami belum pernah menghadapi tim seperti itu sebelumnya. Saya menyukai gaya mereka, cara mereka membangun permainan, serta cara mereka bekerja sama sebagai tim,” ujarnya seperti yang dilansir oleh BBC.
“Mereka memainkan gaya tipikal Brasil dari tahun 1970-an, 1980-an, hingga awal 90-an, termasuk saat mereka meraih gelar Piala Dunia di Amerika Serikat pada 1994.”
“Kami harus menjalankan ritme dan taktik permainan kami sebaik mungkin, menunjukkan penempatan posisi yang tepat, dan memberikan performa terbaik. Karena tanpa hal itu, memenangi final ini akan menjadi sesuatu yang amat sulit bagi kami,” tambah Guardiola dengan keyakinan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"