KONTEKS.CO.ID — Mantan penjaga gawang Liverpool, Kamil Grabara, sedang menghadapi masalah besar setelah menggambarkan stadion tim Turki, Galatasaray, sebagai ‘tempat kotor’ dalam sebuah postingan di akun Instagramnya.
Postingan tersebut mengakibatkan Kamil Grabara dan sang istri, Dominika Robak, menerima ratusan ancaman kematian dari para pendukung Galatasaray.
Peristiwa kontroversial ini terjadi setelah pertandingan fase grup Liga Champions pada Selasa, 19 September 2023 malam waktu setempat yang melibatkan Galatasaray dan klub Kamil Grabara, Copenhagen. Pertandingan itu berakhir imbang setelah Galatasaray berhasil mencetak dua gol di menit-menit akhir.
Namun, yang membuat perhatian publik tertuju pada komentar yang diunggah oleh Kamil Grabara di akun Instagramnya setelah pertandingan berakhir.
Grabara menulis, “Seharusnya kami dapat 3 poin dari ‘tempat kotor’ tersebut, tapi begitulah kehidupan, kami harus melangkah ke depan.”
Postingan tersebut segera menuai kritik pedas dari para pendukung Galatasaray, yang merasa dihina oleh kata-kata Grabara.
Kamil Grabara kemudian mengedit postingannya dengan mengganti kata ‘tempat kotor’ menjadi ‘pertandingan buruk’. Namun, komentar kontroversialnya sudah menyebabkan gelombang reaksi negatif di media sosial.
Ancaman yang dialami oleh Dominika Robak, istri Kamil Grabara, juga menjadi sorotan. Dia memposting tangkapan layar pesan ancaman pembunuhan yang telah dia terima setelah pertandingan tersebut di akun Instagram-nya.
Dalam keterangannya, Robak menulis, “Tadi malam saya menerima lebih dari 300 pesan ancaman pembunuhan, ini tidak normal.”
Insiden ini mengingatkan kita akan betapa pentingnya sikap hormat dan etika dalam sepak bola. Komunikasi di media sosial yang bijak perlu dijunjung tinggi, terutama dalam lingkungan yang penuh gairah seperti olahraga.
Ancaman dan tindakan negatif dalam bentuk apapun tidak seharusnya menjadi respons atas perbedaan pendapat atau kritik dalam sepak bola.
Semoga peristiwa ini dapat menjadi pengingat bagi para pemain dan pendukung sepak bola akan pentingnya menjaga etika dan menghormati rivalitas di luar lapangan, serta meresapi semangat persatuan yang terkandung dalam olahraga ini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"