KONTEKS.CO.ID – PSSI sesali kericuhan suporter pada laga PSIS Vs Persib dalam lanjutan pekan 9 Liga 1 2023/2024 dan ternyata FIFA sudah mengetahuinya.
PSSI sesali kericuhan suporter pada laga PSIS Vs Persib yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu, 21 Agustus 2023 malam WIB.
Seturut terjadinya kerusuhan ini, kedua klub siap-siap mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dengan pasal adanya suporter tim tamu di kandang lawan, selain juga mengundang amarah dari pihak PSSI.
Pasalnya, sepak bola Indonesia masih dipantau FIFA usai Tragedi Kanjuruhan. Itu disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga di akun Instagram miliknya.
“Kita masih masa transisi, aturan sdh ada, tolong kita semua menjaga dan mengikuti aturan yang sudah dibuat,” beber Arya Sinulingga.
“Mari kita belajar terus mendisiplinkan diri kita dan menata sepak bola kita supaya semakin baik. Semua sedang berupaya melakukan perubahan,” imbuhnya.
“Dan semua elemen sepak bola harus bersama2 mau melakukan perubahan untuk sepak bola menjadi lebih baik #PSSIMaju #ErickThohir,” kata Arya lagi.
Adapun dari cuplikan video yang beredar di media sosial, sejumlah suporter tamu yang berada di Tribun Timur sektor utara bagian bawah terlibat keributan dengan oknum suporter PSIS yang berada di atasnya.
Mereka saling lempar botol mineral hingga serbuk tepung. Hingga pukul 22.00 WIB, sekitar 200-an suporter Persib masih tertahan di Stadion Jatidiri.
Keributan juga terjadi di Tribun Barat sektor selatan. Sejumlah Bobotoh, menjadi sasaran amuk oknum suporter PSIS.
Arya Sinulingga menegaskan, semua yang terjadi di Liga 1 2023/2024 termasuk kerusuhan di laga PSIS Vs Persib sudah dipantau FIFA.
“Kami (PSSI) menyayangkan kejadian di Semarang. Keputusan transisi oleh PSSI setelah mendapatkan arahan FIFA bahwa penonton tandang itu tidak boleh datang harus sudah dilakukan sama-sama,” ujar Arya Sinulingga.
“Seluruh suporter juga harus tahan diri supaya tidak datang ke kandang lawan. Kejadian di Semarang kemarin itu terlihat saling ejek antar suporter,” sambungnya.
PSSI tidak mau FIFA memberikan hukuman lagi kepada Indonesia. Terlebih, FIFA kini sudah mulai berkantor di Indonesia jelang Piala Dunia U-17 2023 dimulai pada 10 November sampai 2 Desember 2023.
“FIFA sudah ada di Indonesia dan melihat kejadian ini. Ini sangat transparan. Ayo teman-teman suporter, klub, PSSI, dan PT LIB harus bergandengan tangan untuk ubah diri kita,” imbau Arya.
“Untuk hukuman kami serahkan ke Komdis PSSI. Jadi mereka yang putuskan masalah ini. Semoga kita bisa bekerjasama membereskan hal ini,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"