KONTEKS.CO.ID - Pelatih Timnas China, Branko Ivankovic, menyatakan timnya secara mental telah siap menghadapi laga hidup-mati melawan Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA, Kamis hari ini.
Meski skuad China harus bermain di bawah tekanan besar di Stadion Gelora Bung Karno yang diperkirakan dipadati hampir 80.000 suporter tuan rumah.
Dalam konferensi pers jelang pertandingan, Ivankovic mengakui tekanan yang akan dihadapi anak asuhnya.
Ia mencatat bahwa stadion tersebut telah menjadi benteng kuat bagi Indonesia, ketika hanya Jepang yang berhasil mencuri kemenangan di Grup C.
“Kami sangat menyadari tekanan bermain di kandang Indonesia, dan kami telah mempersiapkan para pemain agar bisa mengubah tekanan itu menjadi motivasi,” ujar Ivankovic.
“Indonesia telah memperkuat tim mereka dengan sejumlah pemain naturalisasi, yang menjadikan pertandingan ini sangat menantang bagi kami. Kami harus tetap fokus dan tidak mudah teralihkan.”
Laga ini dijadwalkan berlangsung pukul 20.45 WIB, dan menjadi penentu bagi nasib kedua tim.
Lebih dari 200 jurnalis menghadiri konferensi pers tersebut, menandakan betapa pentingnya pertandingan ini.
Saat ditanya tentang pemain-pemain baru di skuad Tiongkok, Ivankovic mengatakan, “Untuk para pemain yang baru bergabung, terutama mereka yang pertama kali tampil di babak 18 besar ini, saya harap mereka bisa menunjukkan kualitas mereka.”
Ivankovic tidak mengungkapkan kondisi fisik bek tengah Jiang Guangtai yang masih dalam proses pemulihan cedera.
Baca Juga: Jelang Laga Timnas Lawan China, Beckham Putra Masuk, Jordi Amat Dicoret
“Saya tidak bisa membahas kondisi individu menjelang pertandingan. Semua tim pasti menghadapi masalah cedera. Baik pemain inti maupun cadangan, semuanya telah siap untuk memenuhi tuntutan laga,” katanya.
Jiang mengalami cedera saat melawan Arab Saudi pada Maret lalu dan absen dalam pertandingan kandang Tiongkok melawan Australia.
Artikel Terkait
Erick Thohir Ultah, Kluivert-Marselino Janji Beri Hadiah 3 Poin Lawan China di GBK
Timnas Indonesia Optimis Tumbangkan China di GBK, Kluivert: Kami Punya Tim Hebat