KONTEKS.CO.ID –– Penjelasan tentang eksibisionis sebagai fantasi seksual yang menyimpang bisa disimak di dalam artikel berikut ini.
Eksibisionis merupakan penyimpangan seksual yang ditandai dengan fantasi seksual, dorongan, dan perilaku intens ingin memperlihatkan alat kelamin di tempat umum di depan orang yang tidak dikenal bahkan orang yang tidak menaruh curiga padanya.
Perilaku eksibisionisme tersebut telah dijelaskan pada buku panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition: DSM-5 (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, tentang ciri-ciri eksibisionis:
- Memiliki fantasi dan dorongan secara seksual yang intens untuk memperlihatkan alat kelamin di depan umum
- Fantasi dan perilaku itu sudah berlangsung selama 6 bulan.
- Kesenangan secara seksual itu ditunjukkan pada orang yang tidak menyukainya.
- Fantasi seksual itu menyebabkan pelaku nerasa ada tekanan dan kesulitan dalam situasi sosial atau kehidupan interpersonal.
Umumnya pelaku eksibisionis tidak menyadari gejala yang dialaminya karena mereka merasa senang dan nyaman dengan aktivitas seksual tersebut. Seorang yang mengalami gangguan eksibisionis biasanya tidak menyadari dirinya memiliki kelainan.
Oleh sebab itu hampir tidak ada pelaku yang memeriksakan diri ke dokter atau psikolog kecuali setelah mereka dilaporkan atau ditangkap oleh korban.
Seperti yang kita ketahui, telah banyak kasus penyimpangan seksual lainnya, gangguan eksibisionis ini sulit dicegah. Tetapi pelaku dapat melakukan kontrol pada diri sendiri, jika memiliki gejala eksibisionis, agar segera memeriksakan diri atau berkonsultasi ke psikolog ataupun seksolog.
Perilaku eksibisionis ini dapat merugikan orang lain. Membuat korban yang mendapat perlakuan tersebut menjadi trauma jangka panjang.
Itulah penjelasan tentang apa itu eksibisionis, semoga informasi diatas dapat membantu.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"