KONTEKS.CO.ID – Selenium merupakan trace mineral atau mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tubuh. Memiliki fungsi yang cukup signifikan yakni dapat ditemukan secara alami di banyak makanan seperti kacang, ikan tuna, sarden, tiram, daging sapi, daging ayam, telur, susu, dan biji-bijian.
Selenium juga tersedia dalam bentuk suplemen makanan. Selenium merupakan salah satu komponen esensial dari banyak enzim dan protein yang dikenal dengan selenoprotein.
Terdapat lebih dari dua lusin selenoprotein dari selenium yang berperan penting untuk metabolisme hormon tiroid, reproduksi, sintesis DNA, dan perlindungan dari kerusakan oksidatif dan infeksi.
Ada dua bentuk selenium, yakni anorganik (selenat dan selenit) dan organik (selenomethionin dan selenosistein). Pada jaringan hewan dan manusia selenium justru berbentuk selenomethionin.
Otot rangka merupakan situs utama penyimpanan selenium tetapi kelenjar tiroid memiliki konsentrasi selenium paling tinggi karena berbagai selenoprotein yang membantu fungsi tiroid.
Meskipun dibutuhkan dalam kadar yang sedikit, nutrisi ini memiliki fungsi penting untuk menjaga kesehatan tubuh, seperti yang dilansir dari beberapa sumber berikut ini manfaat selenium untuk kesehatan:
1. Menangkal radikal bebas
Selenium sebagai molekul antioksidan mampu melawan radikal bebas. Kondisi radikal bebas yang berlebih akan memicu tekanan oksidatif dan berujung pada kerusakan sel yang akan menyebabkan berbagai penyakit.
2. Melawan penyakit jantung
Kadar selenium yang rendah akan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, sehingga konsumsi mineral ini cukup dapat melindungi kesehatan jantung.
Selenium juga menurunkan gejala peradangan tubuh yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung. Selenium dapat mengurangi peradangan dan tekanan oksidatif dalam tubuh.
Stres dan peradangan oksidatif dikaitkan dengan aterosklerosis atau penumpukan plak di pembuluh darah. Aterosklerosis menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya meliputi stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.
3. Menurunkan risiko kanker
Tekanan oksidatif radikal bebas berlebih akan menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya kanker. Dengan sifat antioksidannya, selenium ampuh menurunkan risiko kanker dan meningkatkan sistem imun tubuh.
Menurut 69 penelitian menemukan bahwa kadar selenium tinggi dikaitkan dengan risiko kanker yang rendah, termasuk kanker payudara, kanker paru-paru, kanker usus besar, bahkan kanker prostat.
4. Menjaga kesehatan kelenjar tiroid
Jaringan kelenjar tiroid mengandung selenium cukup tinggi dibandingkan bagian tubuh lain. Rutin mengonsumsi makanan yang mengandung selenium penting untuk menjaga fungsi dan kesehatan kelenjar tiroid.
Selenium dapat melindungi tiroid dari kerusakan oksidatif, serta memainkan peran penting dalam produksi hormon tiroid.
5. Melawan penurunan kondisi mental
Para ahli meyakini bahwa selenium ampuh mencegah kecakapan verbal seseorang dan fungsi mental lain pada penderita gangguan kognitif. Diet Mediterania yang makanan utamanya banyak mengandung selenium, juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit Alzheimer.
6. Berpotensi meredakan gejala asma
Berpotensi mengurangi peradangan, beberapa penelitian telah menemukan bahwa mineral ini juga membantu meredakan gejala asma. Menurut sebuah studi, orang yang menderita asma akan memiliki kadar selenium yang rendah di tubuh mereka.
7. Meningkatkan fungsi kognitif otak
Fungsi kognitif merupakan kemampuan otak dalam menyimpan juga memproses informasi dari luar. Berbagai faktor telah menurunkan fungsi kognitif otak, salah satunya yakni karena kerusakan sel akibat zat buangan yang berasal dari reaksi kimia di dalam tubuh.
Tubuh menggunakan selenium akan membuat enzim selenoprotein. Selain menjadi enzim, selenoprotein juga berperan sebagai antioksidan yang mencegah kerusakan sel dengan mengubah zat kimia buangan menjadi bahan lain.
Kebutuhan harian selenium yang diperlukan tubuh
National Institutes of Health (NIH) mengungkapkan bahwa orang dewasa perlu mendapatkan sekitar 55 mikrogram selenium per hari. Untuk wanita hamil disarankan mengonsumsi selenium sebanyak 60 mikrogram per hari. Sedangkan untuk wanita menyusui, mereka harus mengonsumsi 70 mikrogram selenium per hari.
Kebutuhan selenium harian berdasarkan umurnya:
- Anak 1-8 tahun membutuhkan sekitar 20-30 mcg/hari
- Anak 9-18 tahun membutuhkan sekitar 40-55 mcg/hari
- Orang dewasa 19-50 tahun ke atas membutuhkan sekitar 55 mcg/hari
Pastikan mengonsumsi nutrisi ini sesuai dengan kebutuhan hariannya. Karena jika kekurangan selenium dapat menyebabkan penyakit kardiomiopati kongestif, yang berkaitan dengan penyakit gagal jantung, pembesaran jantung, kelainan elektrokardiogram (EKG), bahkan syok kardiogenik.
Namun jika kelebihan konsumsi selenium bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti keracunan. Semoga informasi diatas bermanfaat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"