KONTEKS.CO.ID – Primordialisme merupakan salah satu faktor terpenting yang dapat memperkuat ikatan kelompok ketika ada ancaman dari luar kelompok.
Namun, leluhur juga dianggap negatif karena dapat menghambat kelangsungan hidup masyarakat.
Lebih lanjut, pengertian ini sering dianggap bersifat destruktif, primitif dan regresif.
Padahal, kekerabatan dianggap mampu mencegah modernisasi, melemahkan integrasi bangsa, dan proses pembangunan nasional. Oleh karena itu, persepsi seperti itu dapat memicu munculnya konflik etnis di tanah air.
Dampak Negatif Primordialisme
Berikut beberapa dampak negatif yang dapat terjadi akibat primordialisme.
1. Apakah kelangsungan suatu bangsa dapat terganggu
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Mengganggu kelangsungan hidup masyarakat adalah ketika seseorang yang paham primitivisme berusaha mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri dan memutuskan bahwa budaya kelompoknya lebih baik dari budaya orang lain.
Dengan demikian, sulit untuk menciptakan jalinan persatuan dan kesatuan. Contoh: Masyarakat Aceh sangat percaya bahwa budaya dan suku Aceh lebih baik dari budaya Jawa. Ini terjadi karena faktor sejarah.
2. Mencegah modernisasi
Hal ini dapat terjadi ketika seseorang atau sekelompok orang mencoba menolak budaya baru yang berasal dari luar budayanya. Ini karena mereka ingin mempertahankan cara lama.
Namun perlu Anda ketahui bahwa budaya baru ini dapat mempengaruhi proses pembangunan dan modernisasi.
Misalnya: Masyarakat Aceh menentang pembangunan hotel bintang 5 di samping Masjid Raya Baiturrahman. Karena menurut mereka tidak boleh ada bangunan yang lebih tinggi dari masjid.
3. Pencegahan hubungan internasional
Jika terlalu banyak leluhur, akan sulit bagi kita untuk mengadopsi budaya baru. Kerja sama dengan pihak lain karenanya menjadi lebih sulit. Karena kami hanya ingin melakukan sesuatu yang menguntungkan kelompok itu sendiri.
4. Mengurangi objektivitas ilmu
Pemahaman primitivisme yang berlebihan dapat membuat seseorang melihat segala sesuatu secara objektif. Mereka cenderung berpikir bahwa apa yang dilakukan kelompoknya selalu benar. Padahal menurut sains, ini pasti salah.
5. Alasan Diskriminasi
Pemahaman primitivisme yang berlebihan dapat menimbulkan sikap diskriminatif terhadap pihak budaya lain.
Dengan cara ini mereka cenderung mendiskriminasi setiap orang dari kelompok lain. Contoh: diskriminasi terhadap penduduk setempat versus penduduk yang baru pindah.
6. Faktor-Faktor Timbulnya Konflik Etnis
Salah satu faktor pendorong yang dapat menimbulkan konflik antara satu suku dengan suku lain di tanah air adalah keunggulan.
Sebab, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kelompok yang terlalu banyak mempraktekkan patriarki sulit menerima kelompok lain yang budayanya berbeda.
Dampak Positif Primordialisme
Berikut beberapa dampak positif dari adanya primordialisme.
1. Tumbuhnya rasa cinta tanah air
Dengan adanya leluhur, timbul rasa cinta terhadap budaya dan juga tanah kelahirannya dalam diri seseorang. Sehingga menjadi kekuatan yang mampu menolak budaya lain yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang mereka terima sejak kecil.
2. Penciptaan kesetiaan negara
Melalui praisme mendorong terciptanya kesetiaan kepada rakyat dan negara. Hal ini dikarenakan pemahaman tersebut dapat meningkatkan rasa cinta tanah air serta budaya yang ada.
3. Memantapkan jiwa patriotisme
Pemahaman ini mampu menciptakan rasa kebangsaan yang tinggi terhadap bangsa dan tanah air. Dengan demikian, semua kebutuhan dan kepentingan bangsa dan negara dapat terdukung.
4. Pelestarian keutuhan budaya
Adanya keturunan dapat membuat suatu kelompok lebih bertanggung jawab terhadap keutuhan budaya negara. Ini sangat penting karena kita juga harus menyaring budaya asing yang ingin masuk. Untuk melestarikan nilai-nilai dan budaya lama.
Itulah tadi dampak positif dan negatif dari primordialisme. Semoga bermanfaat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"