KONTEKS.CO.ID – Tari serimpi dibicarakan di artikel ini. Indonesia dikenal memiliki seni budaya beragam. Salah satu seni yang populer di masyarakat adalah seni tari.
Salah satu seni tari yang terkenal di Provinsi DI Yogyakarta ialah Tari Serimpi. Tarian ini sejenis tarian Jawa klasik yang menjadi sajian dan tradisi di lingkungan Keraton Kasultanan Mataram.
Tari Serimpi melambangkan kelembutan dan keanggunan wanita Yogyakarta sebagai gambaran seorang karakter perempuan Jawa yang sesungguhnya. Hal ini menjelaskan peran seorang perempuan Jawa yang wajib bertutur kata halus dan lembut dalam berperilaku.
Terdapat beberapa jenis tari serimpi yang memiliki makna dan filosofi berbeda-beda. Jenis tari serimpi yang populer yaitu tari serimpi jenis sangupati. Tarian ini bercerita calon raja atau putra mahkota yang diharapkan menjadi pengganti raja guna melanjutkan kekuasaan kerajaan.
Tarian yang berasal dari Yogyakarta ini berasal dari lingkungan keraton yang dipentaskan saat acara pengukugan sultan atau raja baru, dan acara kenegaraan di keraton. Namun seiring waktu, tarian ini dipentaskan oleh masyarakat umum sebagai tari hiburan.
Gerakan tari serimpi lemah-lembut dan gemulai. Para penari serimpi akan tampil mengenakan kostum dan hiasan khas adat Jawa.
Pada zaman dahulu penari serimpi mengenakan pakaian pengantin putri dari Yogyakarta. Namun saat ini pakaian penari serimpi dimodifikasi dan perkembangannya menjadi baju tanpa lengan bagian atas, serta bagian bawah mengenakan kain jarik bermotif batik.
Bagian kepala penari dihias gelungan, bunga, serta hiasan berupa bulung burung kasuari.
Agar penampilan penari semakin cantik, digunakan pula beberapa aksesoris tambahan seperti kalung, gelang dan anting. Selain itu, untuk mempertegas gerakan yang dilakukan penari, ditambahkan aksesoris selendang yang diikatkan di pinggang, serta keris yang diselipkan di bagian depan perut menyilang ke kiri.
Gerakan pada tari serimpi memiliki tempo yang sangat halus. Salah satu ciri utama gerakan tari serimpi yaitu dilakukan secara lambat atau sangat pelan.
Gerakan antara kepala, kaki dan tangan dilakukan secara harmonis agar makna dan simbolnya dapat tersampaikan ke penonton. Perpindahan antara tempo pelan ke cepat pada jenis tarian serimpi yang heroik harus tetap diatur. Terdapat tiga istilah gerakan dasar dalam tarian serimpi yaitu:
- Maju Gawang
Maju gawang merupakan gerakan berjalan saat penari memasuki arena pentas. Gerakan ini disebut kapang-kapang yang mengharuskan penari untuk berjalan belok ke kiri atau ke kanan sesuai pola lantai yang dikehendaki. Gerakan maju gawang ini nantinya akan diakhiri dengan duduk yang mengartikan penari siap untuk menari.
- Pokok
Gerakan pokok yakni gerakan inti yang menampilkan adegan sesuai alur cerita yang akan disampaikan. Apabila tari serimpi menceritakan tentang peperangan, maka properti yang digunakan adalah keris.
- Mundur Gawang
Mundur gawang merupakan gerakan akhir pada pementasan tari serimpi dengan keluarnya penari dari panggung pagelaran. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"