KONTEKS.CO.ID – Apa sih penyebab seseorang bisa menderita penyakit klepto? Simak penjelasannya di sini.
dapat mengalami gangguan emosional. Apabila dibiarkan terus menerus, penderita kleptomania bisa mengalami gangguan mental serius, terjerat hukum, hingga berpikir untuk bunuh diri.
Kleptomania sendiri merupakan gangguan kebiasaan dan impuls (impulse control disorder) yang ditandai dengan sulitnya menahan dorongan untuk mencuri.
Seseorang yang menderita kleptomania akan mencuri karena alasan yang tidak bisa dijelaskan.
Hal ini karena penderita sebenarnya sadar bahwa apa yang dilakukannya salah, bisa menyakiti dirinya sendiri ataupun orang lain. Namun, mereka tidak dapat menahan diri untuk tidak mencuri barang tersebut.
Adapun penyebab penyakit klepto tidak sepenuhnya diketahui hingga kini. Salah satu penyebab potensialnya yaitu ketidakseimbangan bahan kimia otak atau neurotransmitter.
Neurotransmitter ini terlibat dalam pengiriman pesan di otak. Ketika bahan kimia tersebut tidak seimbang maka kemungkingan terdapat masalah pada cara otak merespons dorongan.
Kondisi lain terkait dengan gangguan pada senyawa kimia di otak yaitu:
– Penurunan kadar serotonin, adalah senyawa kimia otak yang berfungsi mengatur emosi dan suasana hati (mood)
– Ketidakseimbangan sistem opioid otak yang menyebabkan keinginan untuk mencuri tidak bisa ditahan
– Gangguan pelepasan dopamin, merupakan senyawa kimia otak yang menimbulkan rasa senang dan ketagihan
Selain itu ketidakmampuan untuk mempertahankan kontrol dorongan dapat dipicu oleh peristiwa stres yang besar, atau oleh kombinasi dari stresor yang lebih kecil.
Kleptomania sendiri berbeda dengan pencurian yang dilandasi motif kriminal.
Berikut gejala yang timbul dari kleptomania antara lain:
- Tidak dapat menolak dorongan untuk mencur
- Merasa cemas saat mencuri
- Mencuri secara spontan
- Tidak menggunakan barang yang dicuri
- Tidak mencuri karena balas dendam
- Mencuri di tempat umum.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"